PROSES PENYALIBAN ISA AS. DALAMPERSPEKTIF AHMADIYAH LAHORE

MUNANDAR, NIM.99533165 (2003) PROSES PENYALIBAN ISA AS. DALAMPERSPEKTIF AHMADIYAH LAHORE. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PROSES PENYALIBAN ISA AS. DALAMPERSPEKTIF AHMADIYAH LAHORE)
BAB I. V.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PROSES PENYALIBAN ISA AS. DALAMPERSPEKTIF AHMADIYAH LAHORE)
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Proses penyaliban Isa as. merupakan tema yang masih memiliki perdebatan. Para ulama berbeda pendapat mengenai sosok yang disalib. Ayat - ayat mengenai proses penyaliban Isa as. terdapat dalam surat al-Nisa' ayat 157-158. Dalam menafsirkan ma salabuhu wa lakin syubbiha lahum (al-Nisa' ayat 157), di antara para ulama ada yang menafsirkan dengan tidak disalibnya Isa as. melainkan seseorang telah diserupakan dengannya, ditangkap dan disalib. Tentang orang yang diserupakan ada dua pendapat, pendapat pertama mengatakan Yudas Istakoriat (murid Isa as. yang berkhianat), dan pendapat kedua mengatakan Simon Kirene. Sebagian ulama ada yang menafsirkan kalimat ini dengan Isa as. benar-benar ditangkap dan disalib, tetapi ia selamat tidak sampai mati, Isa as. diserupakan seolah-olah mati. Terdapatnya perbedaan pendapat tersebut, telah memotivasi penulis untuk mengkaji penafsiran Maulana Muhammad Ali. Karena pembahasan secara mendalam dan utuh mengenai kajian ini belum banyak dilakukan. Apalagi kajian terhadap The Holy Qur'an Arabic Text, English Translation and Commentary. Untuk itu, penulis ingin mengkaji ayat-ayat tentang proses penyaliban Isa as. serta implikasinya terhadap kematian dan turunnya al-Masih dalam tafsir The Holy Qur'an Arabic Text, English Translation and Commentary. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode maudii'i (tematik), dalam hal ini ayat-ayat al-Qur'an akan dibahas sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui penafsiran Maulana Muhammad Ali tentang penyaliban Isa as. Kata rafa’a (al-Nisa' ayat 158) di antara para ulama ada yang menafsirkan dengan Isa as. di angkat ke langit dengan jasad dan ruhnya, hidup sampai sekarang dan akan diturunkan ke bumi di akhir zaman. Maulana Muhammad Ali menafsirkan rata 'a dengan diangkatnya derajat Isa as., ke tempat yang lebih mulia dan diselamatkan dari kematian akibat penyaliban itu. Isa as. diwafatkan secara wajar sebagaimana penafsiran pada surat alImran ayat 55 dan al-Maidah ayat 177 sebagai bukti disempurnakannya ajal Isa as. Maulana Muhammad Ali pada dasamya dalam menafsirkanayat-ayat tentang Proses penyaliban Isa as., menggunakan kaidah penafsiran dengan bertumpu pada ayat-ayat lain dalam al-Qur' an, mengemukakan riwayat atau hadis, mengemukakan pendapat para ulama sebelumnya, makna harRah diambil dari kamus bahasa Arab, hal-hal yang bersifat kesejarahan disertakan dengan mengacu pada sejarah yang tertulis dalam Injil.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 09 Oct 2013 10:41
Last Modified: 25 May 2015 09:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9374

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum