PERAN ULAMA DALAM AL-QUR' AN ( SEBUAH KAJIAN TEMATIK )

M SHOIM, NIM. 92531295 (2001) PERAN ULAMA DALAM AL-QUR' AN ( SEBUAH KAJIAN TEMATIK ). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PERAN ULAMA DALAM AL-QUR' AN ( SEBUAH KAJIAN TEMATIK ))
BAB I. V.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PERAN ULAMA DALAM AL-QUR' AN ( SEBUAH KAJIAN TEMATIK ))
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Membahas peran kaum intelektual dalam kehidupan sosiaI selalu menarik sepanjang masa. Wacana yang berkembang selalu meluas, dan melibatkan para pemikir sosial. Selama ini selalu dikaitkan antara relasi intelektual dengan negara (kekuasaan), atau selayaknya seperti apa intelektual itu berposisi dalam kehidupan sosial. Tentunya, ini tidak bisa dilepaskan dengan dengan karekteristik intelektuaI, yang memiliki capital budaya (cultural capital). yang dengan kapasitasnya bisa diwujudkan dalam bentuk kapital uang atau kapital politik. Wacana ini selalu menarik perhatian dalam tradisi intelektual di Barat. Lantas, di dalam Islam (AI Qur'an), term ilmu dan mereka yang memiliki ilmu pengetahuan mendapatkan apresiasi yang besar. Sedangkan mereka yang mempunyai ilmu pengetahuan (ulama) disebut 2 kali dalam al Qur'an, surat aI Fathir (35): 28 dan surat as Syu'araa (26): 197. Istilah ini melahirkan pengertian, bahkan tradisi mengenai ulama. Makna ulama yang ada dalam aI Qur'an seringkali tidak bersesuain dengan makna yang ada dalam kehidupan keseharian umat. Dalam pengertian keseharian makna ulama disempitkan pad a pengertian orang yang menguasahi ilmu agama atau fiqh, bahkan dalam konteks masyarakat Indonesia dilabelkan pada orang yang mendirikan tau mempunyai pesantren. Al Qur 'an menunjukkan bahwa ulama mempunyai arti: Pertama, menunjuk para sarjana keagamaan di kalangan Yahudi yang mengetahui ajaran kitab suci (ulama Bani Israil). Kedua, golongan yang selalu bertakwa dan takut kepada Allah, melalui kemampuannya memahami berbagai gejala alamo Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan keutamaan ulama, sebagai pewaris para nabi, yang menghidupkan tauhid (agama) dengan segala implikasinya. Memperbincangkan peran ulama tidak bisa dilepaskan dari, kapasitasnya sebagai pemegang otoritas ilmu pengetahuan, dan keistemewaannya sebagai pewaris para nabi. Peran itu diisyaratkan al Qur 'an; Pertama, mengembangkan ilmu pengetahuan. Ini merupakan tugas dasar para ulama, untuk memahami ilmu Tuhan, gejala alam, dan lingkungan sosialnya. Kedua, memelihara agama, sebagai pewaris para nabi sebuah keniscayaan untuk menjaga tauhid, yang menjadi esensi ajaran agama Ilahi. Menegakkan kebenaran dan keadilan, ini merupakan implikasi kapasitasnya sebagai pemegang ilmu pengetahuan, untuk menjadi penjaga moralitas kehidupan umat. Dan keempat, memberdayakan umat, rru implikasi lebih lanjut dari berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang dimiIiki ulama mesti mempunyai orientasi pada kehidupan urnat yang lebih baik. Tentunya persyaratannya adalah tumbuhnya potensi urnat dalarn semua aspek kehidupan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 09 Oct 2013 13:26
Last Modified: 22 May 2015 08:38
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9376

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum