KRLTIKTEKS: STUDI ATAS MODEL PEMBACAAN 'ALI HARB ( SEBUAH KAJIAN HERMENEUTIK )

MOH. HAMDAN RIFA'I, NIM. 97532453 (2003) KRLTIKTEKS: STUDI ATAS MODEL PEMBACAAN 'ALI HARB ( SEBUAH KAJIAN HERMENEUTIK ). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KRLTIKTEKS: STUDI ATAS MODEL PEMBACAAN 'ALI HARB ( SEBUAH KAJIAN HERMENEUTIK ))
BAB I. V.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KRLTIKTEKS: STUDI ATAS MODEL PEMBACAAN 'ALI HARB ( SEBUAH KAJIAN HERMENEUTIK ))
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Al-Qur’anmerupakan kitab yang menjadi pandangan hidup bagi umat Islam. Oleh karenanya keberadaannya di tengah umat Islam sangatlah penting. Narnun demikian tidak dapat dinafikan bahwa pada dasarnya al-Qur’an adalah teks bahasa 'yang memiliki struktur umum sebagaimana teks lainnya. Pertanyaannya adalah bagaimana kemudian umat Islam seyogyanya membaca al-Qur'an sebagai teks dan sekaligus mampu mengungkap rahasia di balik tanpa menghilangkan otoritasnya sebagai teks wahyu. Adalah 'Ali Harb -seorang pemikir Lebanon menawarkan sebuah metode yang disebutnya dengan "kritik teks" (Naqd Al-Nass). Metode inilah yang kernudian dikaji dalam skripsi ini, yaitu bagaimana pemikirannya tentang teks, serta kritik teks sebagai sebuah metode pembacaan ? Dan bagaimana rekonstruksi kritik teks terhadap al-Qur'an dan met ode pernbacaan yang dihasilkannya? Penelitian ini merupakan penelitian literer yang surnber utamanya adalah karya 'Ali Harb yaitu Nsqd a1-Nass,Naqd a1-Haqiqah, A1-Ta'wi1 wa a1-Haqiqah serta As'ilah a1-Haqiqah. Adapun metode pendekatan yang digunakan adalah deskriptit-analitik: Untuk menjabarkan bagaimana kritik teks serta apa yang ada di balik metode ini maka pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah fenomenologis. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kritik teks merupakan salah satu cara yang banyak dilakukan oleh para ilmuwan dalarn rangka membaca' sebuah teks. Membaca dalam arti yang luas dapat dikatakan sebagai aktivitas memahami atau menafsirkan. 'Aft Harb melihat bahwa pembacaan terhadap sebuah teks harus dimaksudkan untuk mengungkap apa yang belum dibaca sebelurnnya (qiri'atu ma' lam yuqra'). Jika sebuah pembacaan masih sarna dengan bent uk lahir teks atau sarna dengan yang telah ada dan tidak memunculkan sebuah maknalmetode yang baru maka sarna halnya dengan melakukan pembacaan yang mati (al- Qiri'ah al-Mayyitah) atau bahkan belurn dapat dikatakan sebagai sebuah pambacaan (a1-Laqiri'ah). Sebagai solusinya 'Ali Harb menawarkan tiga strategi pembacaan (a1-lstiratijiyyah a1-Musal1asah) yang berjalan secara scrkular yaitu fafslr (interpretasi), fa'wl1 (hermeneutika) dan tafh:K(dekonstruksi). Sehingga akan tercapai proses pembacaan yang dinarnis, kreatif dan produktif tanpa mcngurangi otoritas tcks asal, Untuk mewujudkan pcmikirannya ini ia mcncmpatkan tcks tcrlepas dari pengarangnya (author) schingga yang berperan adalah dialog antara teks dan pembaca. Kernudian ia menggunakan pendekatan Icnomenoiogi sebagaimana yang dilakukan oleh Ricoeur yaitu dengan menggabungkan teori hermeneutika-nya Gadarner serta strukturalisme Ricoeur scndiri. Dari sini diharapkan muncul sebuah pembacaan yang lebih banyak membicarakan bagaimana membaca teks secara tepat, sesuai dengan riih. teks dan tidak memperbincangkan pembacaan yang objektif/subjektif maupun benar/salah. Jika metode di atas di tarik ke dalam teori pembaeaan teks al-Qur'aii, maka bagi 'All Harb langkah awal yang mesti diambil adalah dengan mencmpatkan al- Qur'aii sebagai teks bahasa. Karena sebenamya Al-Qur’andibangun atas susunan kata, kalimat yang mengandung makna dan signifikansi tertentu. Atau karen a keberadaan Al-Qur’anpada awal turunnya merupakan realitas metstoris-simbolik: Dengan demikian al-Qur' an tidak dipandang sebagai teks "suci' yang tidak bisa disentuh oleh pernikiran-pemikiran dari luar dirinya. Dengan ini pula maka alQur'aii menjadi sebuah teks terbuka untuk dikaji dan terbuka bagi masuknya berbagai jenis metode pendekatan. Langkah berikutnya adalah menentukan metodologi pendekatan. Ali harb menjelaskan walaupun al-Qur'an merupakan teks bahasa narnun demikian membaeanya dengan menggunakan met ode linguistik semata artinya menghalangi al-Qur'an untuk membiearakan dirinya seeara terbuka. Yang terakhir tidak bisa dilupakan bahwa pembaca juga memiliki peran yang signifikan dalam menentukan makna sebuah teks. Dari sini bisa disimpulkan .bahwa 'All Harb dalam membaca al-Qur' an lebih menawarkan sebuah metode tafsir analitis (taJ;b7I)dalam pengertian ghoiru mus,h.a/l

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 10 Oct 2013 08:19
Last Modified: 25 May 2015 09:48
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9385

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum