PEMAKNAAN AT AS HADIS-HADIS NABI: "AKU BERLEPAS TANGAN DARI SETIAP MUSLIM YANG BERDIAM DI TENGAH-TENGAH KOMUNITAS MUSYRlK"

MUHAMMAD IQBAL, NIM. 98532790 (2003) PEMAKNAAN AT AS HADIS-HADIS NABI: "AKU BERLEPAS TANGAN DARI SETIAP MUSLIM YANG BERDIAM DI TENGAH-TENGAH KOMUNITAS MUSYRlK". Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

Preview	Text (PEMAKNAAN AT AS HADIS-HADIS NABI: "AKU BERLEPAS TANGAN DARI SETIAP MUSLIM YANG BERDIAM DI TENGAH-TENGAH KOMUNITAS MUSYRlK") BAB I. V.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (PEMAKNAAN AT AS HADIS-HADIS NABI: "AKU BERLEPAS TANGAN DARI SETIAP MUSLIM YANG BERDIAM DI TENGAH-TENGAH KOMUNITAS MUSYRlK") BAB II. III. IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Pemahaman hadis selama ini, diakui atau tidak, masih berjalan agak lamban dibandingkan dengan penafisran al-Qur'an. Apabila penafsiran al-Qur'an telah dan dapat didekati dengan berbagai metodologi, maka tidak demikian halnya dengan hadis. Oleh karena itu kajian tentang pemahaman hadis harus selalu digalakkan. Dalam skripsi ini penulis berusaha memahami hadis tentang Nabi berlepas tangan dari setiap muslim yang berdiam di tengah-tengah komunitas musyrik. Dalam pemahaman hadis ini penulis menggunakan langkah-langkah kerja me'snil hams yang ditawarkan oleh Musahadi HAM. Adapun metode yang digunakan untuk memahami hadis ini penulis menggunakan model pembacaan kontemporemya Abed al-Jabiri dengan metode al-fa$1 dan al-wa$l-nya. Metode ini menekankan pada segi obyektifitas dan rasionalitas atas hadis ini. Dengan istilah lain, metode ini berusaha menjadikan hadis ini relevan dengan dirinya sendiri dan realitas historis yang melingkupinya di satu sisi, dan di sisi yang lain, metode ini juga berusaha menjadikan hadis ini relevan dengan kondisi dan relaitas kehidupan sekarang .. Skripsi ini berusaha untuk memahami teks dan konteks yang terkandung di dalam hadis tentang Nabi berlepas tangan dari setiap muslim yang berdiam di tengah-tengah komunitas musyrik ini dengan berangkat dari teks dan realitas historis yang melingkupinya. Sehingga pada akhirnya mampu menjembatani koridor legal formal teks hadis ini yang cenderung spesifik-kontekstual dengan konteks realitas yang plural. Dan dalam pemahaman hadis ini, penulis juga berusaha menerjemahkan ajaran yang ada dalam hadis ini pada realitas kehidupan masyarakat Indonesia sekarang. lni dilakukan karena sebuah ajaran tidak akan bermakna apa-apa apabila tidak diejawantahkan dalam wilayah praksis, tindakan nyata. Sebuah ajaran baru bisa bermakna apabila ia mampu terwujud dalam sebuah tindakan. Sehingga pada akhimya pemahaman yang dilakukan atas hadis ini bukan hanya pemahaman pada tataran konsep-konsep tetapi juga pemahaman dalam wujud aktualisasi ajaran hadis ini dalam realitas,

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item