PENAFSIRAN FASIQ DALAM TAFSIR JAMI AL-BAYAN AN- TA’WIL AY AL-QURAN KARYA IBNU JARIR AL-TABARI

SUPENDI, NIM. 97532323 (2003) PENAFSIRAN FASIQ DALAM TAFSIR JAMI AL-BAYAN AN- TA’WIL AY AL-QURAN KARYA IBNU JARIR AL-TABARI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN FASIQ DALAM TAFSIR JAMI AL-BAYAN AN- TA’WIL AY AL-QURAN KARYA IBNU JARIR AL-TABARI)
BAB I. V.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN FASIQ DALAM TAFSIR JAMI AL-BAYAN AN- TA’WIL AY AL-QURAN KARYA IBNU JARIR AL-TABARI)
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penafsiran fisiq dalam tafsir Jami al-Bayan an-Ta'wil AYal-Qur'an. telaah terhadap penafsiran Ibnu Jarlr al-Tabarf merupakan judul dalam pembahasan skripsi ini, yang di dalamnya khusus membahas penafsiran al-Tabarf terhadap term fisiq dengan segala derivasinya, membahas karakteristik fiisiq dalam kitabnya dan disertai dengan analisisnya. Abu Ja'far al-Tabarf (224-310 H/ 839-923 M) adalah Imam Mufassir awwal yang telah menghasilkan karya bersar di bidang tafsir. Tafsir Jemi' elBayin an Ta'wil Ayal-Qur'inmerupakan terobosan baru dalam dunia penafsiran sebelumnya. Salah satu yang menarik tatkala beliau menafsirkan term liisiq dalam al-Qur'an dengan sajian yang khas yakni menjelaskan ayat-ayat al-Qur'an mengikuti urutan musiJafi secara lebih konfrehensif dan holistik. Setiap makna fisiq yang beliau tafsirinya selalu disertai riwayat hadis sebagai penafsiranya. Kemudian beliau mengembalikan makan etimologi yang ditafsiri kepada konteks kalimatnya. Bagi al-Tabarf unsur etimologi dalam mengkaji setiap permasalahan yang muncul dalam al-Qur'an, tidak cukup dijadikan pijakan dan landasan akhir bagi pengembangan penafsirannya. Analisa bahasa yang mendalam terhadap salah satu unsur kata dalam al-Qur'an, menurut al-Tabarf merupakan unsur penguat dan pelengkap dalam setiap penafsirannya setelah penuturannya terhadap riwayat hadis, karena keanekaragaman Qira'at yang muncul di berbagai wilayah Arab, mengindikasikan semua dialektika bahasa yang digunakannya berasal dati "induk" bahasa al-Qur'an yaitu lugah al-Arabiyyah. Dengan kata lain, untuk memperoleh pemahaman yang benar dan tepat perlu disajikan perangkat penafsirannya, yakni dengan memadukan peran hi el-ms 'siir (riwayat) dan ra y (penalaran) serta pendekatan analisa bahasa dalam panafsirannya. Secara semantik, liisiq merupakan bidang perluasan makna dari term kajir kepada Ailah. Term ini, dalam teologi Islam telah dijadikan landasan legitimasi untuk menunjukkan perbuatan dosa besar dari kalangan umat Islam sendiri. Namun dalam susunan Qur'anik, term ini tidak mengindikasikan kepada perbuatan keluar dari keimanan murni, tetapi ditujukan sendiri oleh tingkat kefasikannya. Sehingga term fisiq ini, harus dikembalikan kepada makna asalnya yang disesuaikan dengan konteks kalimatnya (siyaq al-kal8m). Dalam menafsirkan term fisiq dalam al-Qur'an, beliau mencoba mengelaborasi makna dasar makna relasional dalam penafsirannya. Makna fisiq dalam al-Qur' an beliau tafsiri sesuai dengan konteks makna ayat tersebut dengan menyertakan ayat lain sebagai penguat makna ayat yang ditafsirinya, yang menghasilkan kesinambungan penafsirannya lebih kuat dan valid. Sehingga jelas bahwa penafsiran ayat yang satu dengan ayat yang lainnya, al-Tabarf menggunakan Metode taifili dalam tafsimya, sehingga makna fisiq disesuaikan dengan konteks pembicaraannya (siyaq al-kal8m).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 10 Oct 2013 10:24
Last Modified: 25 May 2015 10:39
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9403

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum