PERSAUDARAAN FREEMASONRYDALAM PERSPEKTIF GEREJA KATOLIK ROMA

SRI SUBEKTI, NIM. 96522182 (2003) PERSAUDARAAN FREEMASONRYDALAM PERSPEKTIF GEREJA KATOLIK ROMA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img] Text (PERSAUDARAAN FREEMASONRYDALAM PERSPEKTIF GEREJA KATOLIK ROMA)
BAB I. V.pdf

Download (1MB)
[img] Text (PERSAUDARAAN FREEMASONRYDALAM PERSPEKTIF GEREJA KATOLIK ROMA)
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Skripsi ini memba has tentang Persaudaraan Freemasonry dalam perspektif Gereja Katolik Roma. Masalah ini menjadi menarik untuk diangkat karena persoalan berikut : keberadaan Freemasonry sebagai organisasi Persaudaraan sekaligus amal dan punya beberapa rumah sakit serta riset medis, selalu ditanggapi dengan negatif oleh institusi-institusi keagamaan dengan suatu sikap pelarangan bagi jemaatnya untuk bergabung. Sikap oposan ini sangat menonjol dalam diri Gereja Katolik Roma dan orang-orang Islam. Di dalam skripsi ini yang diambil sebagai tema adalah sikap oposan dari Gereja Katolik Roma, dengan pertimbangan pertautan sejarah antara Freemasonry dan Gereja Katolik Roma, persinggungan / kontak yang tidak bisa dihindari oleh Gereja Katolik Roma sebagai institusi keagamaan atas organisasi persaudaraan. Sikap Gereja lahir karena beberapa hal dalam Freemasonry. Dengan latar belakang tersebut, dirumuskan beberapa masalah, bagaimana sejarah dan perkembangan Freemasonry; bagaimana sikap Freemasonry terhadap agama, dan terakhir bagaimana pandangan Gereja Katolik Roma terhadap Persaudaraan Freemasonry. Untuk menjawab semua permasaJahan di atas penulisan skripsi ini ditujukan. Data diperoleh melalui penelusuran pustaka-pustaka yang kompeten dengan permasaJahan, baik dari kalangan Gereja Katolik Roma, maupun dari Kaum Freemason. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis, hal ini dimaksudkan agar secara kronologis penilaian-penilaian serta justifikasi-justifikasi Gereja Katolik Roma atas Brethren Masonry bisa dilihat dengan lebih bijaksana. Setelah melalui pendekatan kesejarahan, dengan menganalisis data penelitian, maka penulisan skripsi ini sampai pada kesimpulan bahwa Freemasonry modem yang sekarang ini, berasal dari Perkumpulan Mason-Mason Operatif Abad Pertengahan, dan mengambil tradisi-tradisi stonemason Abad Pertengahan yang sifatnya operatif menjadi simbol-simbol spekulatif. Operatif masons menjadi GentlementlSpeculative Masons, alat-alat pertukangan menjadi simbol-simbol allegoris, nuansa Katolik menjadi universal religion. Freemasonry modem ditandai dengan terbentuknya Grand Lodge of England, 27 Juni 1717. Mulai saat itu Freemasonry tersebar ke seluruh dunia dan menyelenggarakan aktivitasnya hingga kini. Sikap Freemasonry terhadap agama diwakili oleh sikap toleransi, Freemasonry mendukung pengikutnya untuk memeluk suatu agama yang ada, meski itu bukan syarat untuk menjadi anggota, hanya cukup dengan percaya pada Yang Maha Kuasa, dengan meninggalkan particular opinions pada diri masing-masing daripada mengganggu saudara-saudara dalam Lodge. Freemasonry menghindari diskusidiskusi keagamaan serta politik dalam pertemuan-pertemuan mereka. Akan tetapi hal-hal tersebut ditanggapi dengan skeptis oleh orang-orang non mason. Diantaranya adalah kalangan Gereja Katolik Roma, yang memandang bahwa Freemasonry adalah suatu agama. Sikap Gereja Katolik Roma atas Persaudaraan Freemasonry tetap konsisten, yakni sebagai oposisi terhitung oleh sejarah semenjak Clement XII di tahun 1738 hingga klarifikasi 1983 dibawah Prefectural Kardinal Ratzinger yang disetujui oleh Paus Yohannes Paulus II. Dalam interval waktu tersebut Gereja memandang Freemasonry sebagai gudangnya antiklerikalisme, aktivitas politik, prinsip-prinsip dan ritual-ritualnya menunjukkan sebagai agama naturalistik, sebagai pagan dan Gereja mewujudkannya dengan melarang jemaatnya untuk bergabung dengan Persaudaraan Freemasonry. Sikap Gereja yang demikian terIahir karena beberapa faktor, diantaranya posisi Gereja sebagai institusi keagamaan vis a vis Persaudaraan Freemasonry, posisi sejarah antara Gereja Katolik Roma vis a vis Freemasonry yang berbenturan dengan Enlightenment, dan ketidaksetujuan Gereja atas praktik rasisme Freemasonry Amerika. Jika dicermati, sikap Gereja Katolik Roma terhadap Persaudaraan Freemansonry tetap tidak berubah. Kerjasama dalam bidang amal tetap tidak merubah pendirian Gereja untuk melarang keanggotaan dalam Freemansonry. Meskipun begitu perjalanan Gereja Katolik Roma vis a vis Freemansonry belumlah selesai.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 09 Dec 2013 14:51
Last Modified: 04 Aug 2016 15:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9660

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum