TEORI TAFSIR BI AL-RA' YI MENURUT AL-GHAZALI

SUBEKHAN, NIM. 96532302 (2003) TEORI TAFSIR BI AL-RA' YI MENURUT AL-GHAZALI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (TEORI TAFSIR BI AL-RA' YI MENURUT AL-GHAZALI)
BAB I. V.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (TEORI TAFSIR BI AL-RA' YI MENURUT AL-GHAZALI)
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Nama besar al-Ghazali umumnya dikaitkan hanya dengan dunia tasawuf, meski banyak yang tahu pemikirannya melingkupi banyak bidang, sebagaimana terlihat dari karya-karyanya. Begit u juga dengan nasib karya monumentalnya lhya' .Ulum sl-Din dipandang melulu sebagai risalah tasawuf, padahal kitab tersebut menghimpun teori-teori al-Ghazali tentang penafsiran al-Qur'an. Pemahaman tentang teori tafsir yang dipakai oleh al-Ghazali sangat penting. Sebab dengan begit u dapat dikenali tidak saja alur pemikiran tapi juga epistemologi yang menjadi landasannya. Kitab Ihyi' .Uliim sl-Din, dan lebih khusus kitab Jswehir al-Qur'iil sebenarnya juga memuat hal tersebut, dan atas dasar itulah kajian ini dilakukan. Permasalahan yang dijawab dalam kajian ini adalah tentang teori (aEsIrhi al- rs 'yi menurut al-Ghazali, Selama ini penafsiran yang dilakukan oleh al-Ghazali sering tidak dikategorikan sebagai jenis hi al-ra 'yi, karena penggunaan metodenya sarna dengan yang lazim digunakan oleh mereka yang dikategorikan penafsir hi slma'sur, bahkan dalam banyak kasus ia memakai hadls-hadis yang tidak sahib sekalipun. Namun, jika dicermati al-Ghazali memiliki definisi dan standar-standar tersendiri dalam hal ini, Ia juga memiJiki pemahaman tersendiri tentang hfldis nabi yang berisi larangan untuk melakukan penafsiran hi al-ra'yi, menurutnya Qadis tersebut tidak dapat dijadikan alas an yang menghalangi pemahaman al-Qur' an dengan akal. Hanya saja al-Ghazali juga memang mempunyai ukuran kriteria tersendiri tentang penafsiran hi al-ra'yiyang dianggap valid. Dari sini saja terbaca bahwa al-Ghazali tidak semata mendasarkan diri pada penafsiran hi al-ma'sur, tetapi tidak serta merta dapat memasukkan al-Ghazali pada penafsir hi sl-re'yi. Al-Ghazali, seperti kecenderungannya untuk melakukan rekonsiliasi antara tasawuf dan syariat, dalam hal ini juga berusaha melakukan perpaduan antara pemikiran hi si-rs 'yidan hi al-ma' sUi: Hal tersebut sangat terkait dengan setting sosial yang menjadi latar belakang al-Ghazali; gerakan Mu'tazilah yang cenderung menekankan dominasi akal juga kaum literalis yang hanya menganggap penting sisi zahir dari teks serta kaum Batini yang hanya sibuk dengan makna batin tanpa hirau dengan sisi zahir dari al-Qur'an. Untuk memperoleh penjelasan yang memadai mengenai hal tersebut kajian ini menyertakan kondisi sosial saat itu. Dengan kajian tersebut diharapkan terlihat faktor-faktor ekstemal yang mendorong al-Ghazali membangun rumusan pemikirannya. Dari sejumlah kajian yang dilakukan, terlihat bahwa al-Ghazali tidak saja merumuskan teori tersebut dalam tataran ide, tapi juga memberikan aplikasinya dalam karya-karyanya, dan teori al-Ghazali ini banyak memberi sumbangan bagi pemikir sesudahnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 09 Dec 2013 14:59
Last Modified: 25 May 2015 10:46
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9661

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum