FILSAFAT SOSIAL AL-MAWARDI

MOHAMMAD ALFUNIM, NIM. 99513008 (2003) FILSAFAT SOSIAL AL-MAWARDI. Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I. V.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Dalam konteks sejarah sosial, masyarakat dibentuk --dan membentuk dengan sendirinya-- dengan tujuan untuk saling menguatkan dan mewujudkan sebuah komunitas yang tertib dan permanen. Pada hakikatnya manusia adalah mahluk sosial yang memerlukan sikap kebersamaan dengan manusia lainnya untuk mempertahankan dirinya. Sikap berkelompok tersebut menurut Thomas Aquinas memang bersumber dari Tuhan, itulah sebabnya manusia disebut sebagai mahluk sosial. Interaksi sosial terbangun secara genetis dan geografis hingga muncul sebuah kesadaran bersama akan pentingnya suatu ikatan sosial guna mengatur berbagai persoalan yang timbul di tengah-tengah interaksi tersebut. Dengan demikian, dalam masyarakat terkandung makna komunitas, sistem organisasi, peradaban dan interaksi sosial yang dalam sosiologi merupakan inti dari suatu komunitas masyarakat Secara alamiah manusia terlahir dalam keadaan bebas dan merdeka, namun pada kenyataannya ia terkungkung dan terbelenggu oleh realitas sosial politik ( conditio sine qua non) Dengan demikian setiap insan di dunia hidup dalam jaringan sosial politik yang dinamakan negara. Seorang individu tidak bisa sarna sekali melepaskan diri dari status sosial maupun politiknya dimana ia dilahirkan. Sebagai salah satu icon penting dalam konstruksi tata hubungan masyarakat dan sebagai sebuah agama, Islam selalu dituntut untuk mengartikulasikan prinsip-prinsip etika universalnya. Sebab disadari bahwa agama sebetulnya mempunyai peran strategis dalam mengembangkan etika sosial, ekonomi dan politik. Dalam konteks ini, berarti Islam tidak saja dikembangkan dalam area pemikiran mumi spekulatif, tetapi juga harus ditempatkan sebagai dasar etika sosial dimana praksis sosial digerakkan. Sebagai sesuatu yang mengusung nilai-nilai, agama dengan demikian sudah selayaknya untuk terus dieksplorasi makna-maknanya secara kontekstual guna diperjuangkan dalam tata kehidupan umat manusia. Dalam konstalasi alam pikiran diatas, sebagai pemikir Islam yang hidup pada Abad Xl M., al-Mawardi mencoba merumuskan suatu konsep filsafat sosial dan teori kontrak sosial. Menurut al-Mawardi manusia adalah mahluk yang paling memerlukan bantuan pihak lain dibandingkan dengan mahluk lainnya. Banyak binatang yang mampu hidup mandiri lepas dari binatang sejenisnya, sedangkan manusia selalu memerlukan manusia lain, dan interaksinya merupakan sesuatu yang tetap dan permanen. Bentuk kontrak sosial yang ditawarkan oleh al­ Mawardi adalah kebutuhan manusia untuk mendirikan suatu negara. Negara merupakan hajat manusia untuk memenuhi kebutuhan bersama dan membangun ikatan antara satu dengan yang lainnya. Dengan demikian adanya negara adalah melalui kontrak sosial atau perjanjian atas dasar sukarela, Berangkat dari dasar pemikiran diatas skripsi ini akan dibahas.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: filsafat sosial, mawardi
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 23 Dec 2013 08:54
Last Modified: 04 Aug 2016 08:56
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9761

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum