%0 Thesis %9 Skripsi %A AHMAD FARID MUBAROK, NIM. 06410106 %B UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %D 2012 %F digilib:10002 %I PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA %K antiterorisme, pendidikan agama islam %T PENDIDIKAN ANTITERORISME DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (TINJAUAN MUATAN KURIKULUM DAN BUKU AJAR PAI SMA) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10002/ %X AHMAD FARID MUBAROK, Pendidikan Antiterorisme dalam Pendidikan Islam (Tinjauan KTSP PAI SMA dari perspektif pendidikan islam), Skripsi, Yogyakarta: Jurusan pendidikan agama islam fakultas tarbiyah dan keguruan universitas islam negeri sunan kalijaga Yogyakarta 2012. Terorisme adalah masalah. Umat islam boleh memberi penjelasan bahwa ajarannya penuh damai dan tidak merestui kekerasan. Namun terorisme seringkali lahir dari kalangan umat ini dan dengan jelas mengatasnamakan dan menggunakan simbol keagamaan. Untu melihat akar permasalahan ini salah satunya harus dilihat dari materi pendidikan agama yang diajarkan melalui pendidikan agama di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang Pendidikan Antiterorisme dari Perspektif Pendidikan Islam dengan meninjau KTSP dan buku ajar PAI SMA. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pandangan tentang realitas materi pendidikan agama untuk dapat diupayakan secara persuasif mencegah terorisme dengan memberi pendidikan agama yang ramah. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library reasearch.) Data diperoleh dari informasi yang didokumentasikan dalam bentuk tulisan baik dalam bentuk dokumen tulisan lainnya yang relevan. Penelitian ini mempergunakan pendekatan sosio-filosofis. Analisis data menggunakan metode deskriptif, menafsirkan dan melakukan analisa secara interpretative. Untuk mendapatkan interpretasi secara tepat, peneliti menggunakan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum pendidikan yang bagus dalam banyak tempat diterjemahkan dengan bahasa yang berbeda dalam buku ajar PAI SMA. Pembahasannya terlihat mengecewakan untuk dapat memberi pemahaman islam yang toleran. Hal ini terdapat dalam materi-materi didalam aspek fiqh, Tarikh dan Kebudayaan Islam, Al-Qur'an, dan Aspek Akhlak yang mengajarkan hanya ada satu wajah islam didunia, condong ke Wahabi, dan musyawarah tidak diajarkan secara luas dalam konteks antar umat beragama, bermasyarakat dan berbegara, sebagaimana tema toleransi tidak juga dijelaskan secara baik bagaimana menerima perbedaan diluar maupun didalam (intern) umat islam.