%A NIM. 09523016 SULASTRI %O Pembimbing: Dr. Ustadi Hamsah, M.Ag. %T MEMBANGUN TOLERANSI DARI KEARIFAN LOKAL Di Dusun Plumbon, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta %X Rentannya konflik horizontal yang terjadi dalam masyarakat majemuk seperti di Indonesia diakibatkan oleh beberapa faktor yang melingkupinya. Masyarakat majemuk memiliki dua kekuatan; kekuatan integritas dan kekuatan disintregasi. Bangsa Indonesia memiliki Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa untuk senantiasa memperkuat persatuan dan kesatuan. Bersumber kepada Bhinneka Tunggal Ika serta pencarian lebih mendalam tentang karakter Nusantara, pada hakikatnya akan menemukan fakta bahwa Indonesia memiliki nilai dan karakter kultural tiap daerah di bumi nusantara yang merujuk kepada kebijaksanaan hidup yang tertuang dalam butir-butir kearifan lokal Dalam mengkaji skripsi ini, penulis merumuskan dua hal. Pertama, peran kearifan lokal dalam masyarakat, dan kedua menguraikan bagaimana implikasi kearifan lokal masyarakat dalam membangun toleransi di Dusun Plumbon Kelurahan Banguntapan Kabupaten Bantul Yogyakarta. Penulis menggunakan teori yang dikemukakan Talcott Parsons dalam konsep Fungsionalisme Struktural. Teori Parsons digunakan untuk melihat masyarakat sebagai sebuah organisme yang terikat dan terkait dalam empat sistem aksi di antaranya, kebudayaan, struktur sosial, kepribadian dan organisasi. Dalam penelitian ini, Teori Parsons diletakkan untuk melihat korelasi kearifan lokal dan toleransi dalam memperkuat sistem sosial melalui jaringan yang terbangun dalam empat sistem aksi. Melihat realitas masyarakat Dusun Plumbon, termasuk kearifan lokal dalam masyarakatnya, peneliti merumuskan beberapa langkah pengumpulan data untuk menjawab realitas yang terjadi. Metode observasi digunakan oleh peneliti untuk melihat nuansa baru dalam upaya revitalisasi kearifan lokal melalui pengamatan langsung pada acara Gelar Budaya Saparan, serta interaksi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Metode pengumpulan data lainnya, interview, yaitu menggali informasi kepada para informan di antaranya, beberapa tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat setempat. Selain itu juga menggunakan Metode dokumentasi, yaitu untuk melengkapi data monografi, peta wilayah serta beberapa dokumen penunjang untuk memaparkan objek penelitian. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa realitas masyarakat Dusun Plumbon memiliki agenda kegiatan tahunan yang dikembangkan untuk membangun toleransi beragama, agenda tahunan tersebut adalah seremonial Gelar Budaya Saparan. Gelar Budaya Saparan merupakan manifestasi kebudayaan yang bersumber dari butir-butir kearifan lokal masyarakat yaitu gugur-gunung. Implementasi nilai-nilai kearifan lokal secara significant berpengaruh terhadap pola perilaku masyarakat. Revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal yang dikembangkan oleh masyarakat akar rumput dapat dijadikan sebagai media pembangun toleransi antar umat beragama. Kata Kunci: Kearifan Lokal dan Toleransi. %K Kearifan Lokal dan Toleransi %D 2013 %I UIN SUNAN KALIJAGA %L digilib10551