%0 Thesis %9 Skripsi %A BUDI PRASETYO, NIM. 053770043 %B UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %D 2012 %F digilib:10595 %I PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA %K Abu Bakar Ba’asyir, terorisme, negara %P 140 %T SIKAP ABU BAKAR BA'ASYIR TERHADAP KONSEP TERORISME NEGARA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10595/ %X Senin, 11 September 2001 menjadi titik balik dari sebuah gerakan baru dunia. Word Trade Canter (WTC)menjadi sasaran pengeboman oleh sekelompok orang yang merupakan keturunan Arab. Amerika merilir lebih dari dari 100 orang meninggal dan menghilang dalam peristiwa ledakan itu. Dan sejak saat itu Amerika memelopori sebuah gerakan baru, yakni "Perang Melawan Terorisme". Dan akibat dari gerakan Perang Melawan Teroris ini, tak ketinggalan Indonesia pun menjadi wilayah perburuan yang disinyalir digunakan oleh kelompok-kelompok teror tersebut. Alhasil, beberapa nama kemudian muncul, diantaranya adalah nama Abu Bakar Ba'asyir. Abu Bakar Ba’asyir adalah seorang ulama yang oleh gabungan intrlrjrn Amerika disebut sebagai pendukung dan menjadi pemimpin sebuah gerakan yang diduga sebagai simpul terorisme di Asia, Jama’ah Islamiyyah, yang bertautan langsung dengan jaringan terorisme internasional Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden. Oleh tuduhan itu, Abu Bakar Ba’asyir kemudian beberapa kali harus terseret ke meja hijau. Dan dalam penelitian ini, adalah uapaya membongkar pemikiran-pemikiran Abu Bakar Ba’asyir tersebut. Pada dasarnya, memang ditemukan beberapa titik dalam pandangan Abu Bakar Ba’asyir yang bernada membela, mendukung, atau merestui adanya tindakan kekerasan, terutama dalam wilayahjihad fii sabilillah. Konsep-konsep, serta “bahan bakar” yang menjadi akar timbulnya aksi terorisme, dalam beberapa hal dapat dicerna dari pandangan-pandangan Abu Bakar Ba’asyir. Sebagaimana sering disebutkan dalam khutbah-khutbahnya, bahwa menurut pandangannya, berdirinya sebuah tatanan Khalifah Islamiyyah yang berazaskan syari’at islam adalah suatu kewajiban untuk diwujudkan. Tidak berusaha mewujudkan termasuk mengingkari keberadaan Allah. Dari sinilah kemudian muncul pandangan-pandangan yang berhaluankeras yang pada titik klimaksnya menghalalkan tindakan kekerasan untuk mencapai sebuah tujuan. Akan tetapi, dalam beberapa titik, pandangan Abu Bakar Ba’asyir memiliki juga referensi seperti pemikiran atas jalan penyebaran Islam. Akan tetapi, tidak adanya keseimbangan dan keterbukaan pandangan dalan pemikiran Abu Bakar Ba’asyir, menyebabkan beberapa pandangan Ba’asyir bernadaekstrim terutama konsepnya tentang penerapan syari’at islam dan harga mati sebuah Negara yang berazaskan syari’at islam tersebut. Inilah yang kemudian berpotensi menimbulkan gerakan-gerakan terorisme.