@phdthesis{digilib1099, month = {July}, title = {AL QIRAAT AL SAB'I WA IKHTILAFIHA FI AL MA'ANIY (DIRASAH DALALIYAH FI SURAH AL FATIKHAH WA AL BAQARAH}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { KHABIBI MUHAMMAD LUTHFI 04111899 }, year = {2008}, note = {Pembimbing: Drs. H. Moh Habib, M.Ag.}, keywords = {Mushaf Usmani, qiraat sab'. semantik, linguistik,}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1099/}, abstract = { ABSTRAK Mushaf Usmani yang sejatinya mampu mengakomodir tujuh wajah bacaan secara tidak sadar oleh sebagian umat Islam hanya dijadikan satu wajah bacaan, kemudian adanya penyempitan dan pengurangan bacaan ini yang pada gilirannya akan berimplikasi terhadap makna atau semantik. Karena menurut prinsip umum semantik, bahwa apabila bentuk katanya berbeda maka maknapun berbeda, walaupun perbedaannya hanya sedikit. Hal demikian juga pernah diungkapkan oleh ulama klasik, semisal, Ibnu Faris (W. 360 H.) dan Abu Hilal Al-'Asykari (W. 400 H.) yang menolak adanya sinonim. Kajian Al-Qira'at Al-Sab' adalah salah satu contoh yang mencoba mengeksplor perbedaan wajah bacaan tersebut, namun kajian inipun lagi-lagi hanya berhenti pada perbandingan antar bacaan Qiraat saja, yakni antara satu bacaan imam dengan bacaan imam yang lain, tanpa pernah menyentuh dan menyinggung implikasi makna yang diakibatkan dari perbedaan bacaan tersebut, serta belum adanya kajian yang secara spesifik mencoba mengkomparasikan makna-makna yang diakibatkan dari perbedaan di antara bacaan-bacaan itu. Akan tetapi, karena luasnya cakupan meteri Al-Qira'at Al-Sab' maka dalam skripsi hanya akan menfokuskan penelitian pada kaidah-kaidah Al-Farasyi dari Al-Qira'at Al-Sab' yang terdapat pada surat Al-Fatihah dan Al-Baqarah saja. Dan dari Al-Farasyi ini akan dikerucutkan lagi dengan hanya meniliti perbedaan morfologi saja. Oleh karena itu, skripsi ini merupakan penelitian Methodological Triangulation artinya data itu diperoleh dari sumber tulisan dan penutur bahasa dengan menggunakan metode deskripitif-komparatif-semantis, yakni memaparkan dan membandingkan bacaan imam Al-Qira'at Al-Sab' melalui analisa semantik. Data-data tersebut digunakan sebagai pijakan awal untuk merumuskan letak perbedaan berbagai corak bacaan tersebut yang berimplikasi terhadap perbedaan pemaknaan. Penelitian ini diharapkan akan mampu menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai Al-Qur'an lewat pendekatan linguistik. Berdasarkan data yang diperoleh serta penelitian yang sudah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan kaidah Al-Farasyi dari Al-Qira'at Al-Sab' pada surat Al-Fatihah dan Al-Baqarah yang menyangkut perbedaan morfologi berimplikasi terhadap makna. Adapun implikasi makna tersebut terbagi menjadi dua bagian, pertama, perbedaan makna tersebut ada kemungkinan/dapat disatukan, kedua, perbedaan makna tersebut tidak dapat disatukan, namun jika ditinjau dari sudut yang berbeda sama-sama benarnya. Meski demikian ada beberapa perbedaan Al-Qira'at Al-Sab' yang tidak berimplikasi terhadap makna. Sedangkan perbedaan Al-Qira'at Al-Sab' ditinjau dari morfologi dibagi menjadi dua, yaitu bentuk Al-Tsulasi Al-Mujarrad dan Al-Tsulasi Al-Mazid. Bentuk Al-Tsulasi Al-Mujarrad dibagi menjadi dua bentuk yaitu s amp;\#299;ghat-nya sama dan s amp;\#299;ghat-nya berbeda. Bentuk Al-Tsulasi Al-Mazid dibagi menjadi empat yaitu; 1) Al-Tsulasi wa Al-Ruba'i, 2) Al-Tsulasi wa Al-Khumasi, 3) Al-Ruba'i wa Al-Khumasi, 4) Al-Khumasi wa Al-Khumasi. } }