@phdthesis{digilib11129, month = {January}, title = {REKONSEPTUALISASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM MATERI PELAJARAN TARIKH (STUDI KITAB KHUL{\^A}SHAH N{\f U}R AL-YAQ{\f I}N F{\f I} S{\f I}RAH SAYYID AL-MURSAL{\f I}N JUZ III KARYA UMAR ABDUL JABBAR)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 09470138 SATORI}, year = {2014}, note = {Pembimbing : M. Agus Nuryatno, MA, Ph.D}, keywords = {Keywords: Pendidikan Multikultural, Pendidikan Agama Islam, Pelajaran Tarikh}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11129/}, abstract = {Satori, Rekonseptualisasi Pendidikan Multikultural dalam Materi Pelajaran Tarikh (Studi Kitab Khul{\^a}shah N{\f u}r al-Yaq{\f i}n f{\f i} S{\f i}rah Sayyid al- Mursal{\f i}n Juz III Karya Umar Abdul Jabbar), Skripsi, Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013. Di tengah-tengah kehidupan masyarakat majemuk seperti Indonesia, tindakan yang tidak merefleksikan spirit pendidikan multikultural justru sangat mudah dijumpai. Sebagai lembaga pendidikan yang mengakar di Indonesia, madrasah dan pondok pesantren turut bertanggungjawab untuk memecahkan problem kemajemukan bangsa. Integrasi materi pendidikan multikultural dengan pelajaran lain menjadi hal yang sangat urgen. Komposisi pelajaran tarikh yang cenderung mengisahkan tentang perang, konflik, pembunuhan, invasi dan ekspansi seakan belum menjawab kebutuhan zaman sekarang tentang urgensi pendidikan multikultural. Karena tarikh dinilai sebagai akumulasi kisah para teladan umat muslim terdahulu, pelajaran ini pun sangat strategis untuk menebarkan benih-benih pendidikan multikultural, apalagi materi tersebut berbahasa Arab. Bagi muslim Indonesia, bahasa Arab kerap diasosiasikan sebagai bahasa agama (Islam). Inilah signifikansi masalah dalam studi ini. Rumusan masalah: (1) apa saja nilai-nilai pendidikan multikultural yang terkandung dalam materi pelajaran tarikh kitab Khul{\^a}shah N{\f u}r al-Yaq{\f i}n f{\f i} S{\f i}rah Sayyid al-Mursal{\f i}n juz III karya Umar Abdul Jabbar? (2) bagaimana rekonseptualisasi pendidikan multikultural dalam materi pelajaran tarikh kitab Khul{\^a}shah N{\f u}r al-Yaq{\f i}n f{\f i} S{\f i}rah Sayyid al-Mursal{\f i}n juz III karya Umar Abdul Jabbar? Studi ini merupakan jenis library research (penelitian kepustakaan). Adapun model analisis data yang digunakan adalah deskriptif-reflektif. Hasil studi menunjukkan bahwa: (1) Kitab tersebut telah mengakomodir nilai-nilai pendidikan multikultural seperti nilai keadilan sosial, nilai perdamaian dan sikap sosial positif berupa koeksistensi, korelasi dan kooperasi. Kategori pertama dapat dijumpai pada pelajaran ke-3 [4], pelajaran ke-5 [1-4], pelajaran ke- 12 [1-2], dan pelajaran ke-26 [1-3]. Adapun kategori kedua dapat ditemui pada pelajaran ke-6 [6], pelajaran ke-11 [7], pelajaran ke-15 [4], dan pelajaran ke-35 [3-6]. Kemudian kategori ketiga dapat dilihat pada pelajaran ke-2 [3-5], pelajaran ke-24 [5], dan pelajaran ke-28 [5]. (2) Rekonseptualisasi materi pendidikan multikultural dalam materi pelajaran tarikh kitab Khul{\^a}shah N{\f u}r al-Yaq{\f i}n f{\f i} S{\f i}rah Sayyid al-Mursal{\f i}n juz III membutuhkan tiga tahapan implementatif. Pertama, mengetahui diseminasi nilai pendidikan multikultural dalam materi kitab tersebut. Kedua, mengkritisi kitab tersebut dari dua segi yaitu penyajian dan diseminasi. Kritik penyajian berkaitan dengan the main reason suatu peritiwa, sedangkan kritik diseminasi bertautan dengan komposisi materi. Ketiga, menampilkan kisah aditif yang mengandung nilai-nilai pendidikan multikultural dalam rentang pemerintahan Abu Bakar hingga Ali bin Abi Thalib serta hal-hal yang bertautan. Misalnya kisah tentang kebijakan Umar bin Khattab dalam menjamin keamaman Ahl al-Dzimmah, dokumen perjanjian damai, kontribusi suku Ibadiyin bagi imigran Hijaz di Irak, dan sebagainya.} }