@phdthesis{digilib11132, month = {January}, title = {PERAN PONDOK PESANTREN AS-SALAFIYYAH DALAM MEMBENTUK KARAKTER SANTRI DI DESA WISATA RELIGI MLANGI }, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 10411043 SUPRAPTI WULANINGSIH}, year = {2014}, note = {Pembimbing : Dr. H. Sumedi, M. Ag}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11132/}, abstract = {SUPRAPTI WULANINGSIH. Peran Pondok Pesantren As-Salafiyyah dalam Membentuk Karakter Remaja di Desa Wisata Religi Mlangi. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah pembiasaan yang dilakukan di Desa Wisata Religi Mlangi sebagai kampung santri. Ada beberapa hal yang mampu mewujudkan nuansa religius di Desa ini, salah satunya adalah adanya banyak pondok pesantren. Pondok Pesantren As-Salafiyyah merupakan salah satu diantaranya. Salah satu tujuan dari Pondok Pesantren As-Salafiyyah adalah lahirnya masyarakat dan santri yang sadar peran sebagai makhluk sosial yang beradab dan beragama. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana pola pendidikan karakter yang diterapkan dan Bagaimana peran Pondok Pesantren As-Salafiyyah dalam membentuk karakter remaja di Desa Wisata Religi Mlangi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang peran pondok pesantren As-Salafiyyah dalam membentuk karakter remaja di desa wisata religi Mlangi serta kendala-kendala yang dihadapi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar Pondok Pesantren As-Salafiyyah Mlangi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui proses reduksi data, display, dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pola pendidikan yang digunakan dalam pembentukan karakter bagi santri dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pembentukan pola hubungan baik, yaitu pola yang digunakan dalam pembiasaan berhubungan antara santri dengan santri, antara santri dengan pengurus dan hubungan antara pengurus dengan pengurus dalam menanamkan nilai-nilai karakter. (2) Peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yaitu membentuk karakter santri menjadi manusia yang memiliki kedewasaan ilmu (?alim), kedewasaan perilaku (?amil), kedewasaan wawasan, membaca kondisi dan perkembangan masyarakat (?aqil) dan kedewasaan sikap (?arif). Selain itu peran pesantren dalam membentuk karakter yang terlihat meliputi sebagai pembimbing, fasilitator, korektor, inspirator, informator, motivator, mediator, evaluator. Faktor pendukung dalam menjalankan peranannya adalah Letak pesantren yang strategis dan lingkungan yang kondusif, sedangkan faktor penghambat yang dihadapi dalam menjalankan peranannya ialah: a) Pengaruh kondisi rumah yang kurang kondusif bagi santri kampung, sehingga perlu adanya tindakan dalam memaksimalkan hasil dengan cara kerjasama antara wali santri dan pihak pondok, c) Rutinitas dan pembiasaan yang kurang maksimal, b) Menurunnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan pesantren, hal ini dapat diatasi dengan menjalin komunikasi yang baik dan menggunakan peluang yang ada di masyarakat. } }