%A MUHAMAD HANIF - NIM. 03111251 %O Pembimbing : Drs. Bachrum Bunyamin, M.A. %T HIKMAH WA NASHIKHAH AL IMAM 'ALIY IBN ABI THALIB FI AL QASHIDAH AL ZAYNABIYAH (TAHLIL SIMIUTHIQI MICHAEL RIFFATERE) %X Ali bin Abi Thalib adalah anak paman Nabi Muhammad SAW dan pemuda yang pertama kali masuk Islam. Ali dilahirkan pada hari Jum'at 13 Rajab (sekitar tahun 600 masehi). Beliau merupakan salah seorang dari Khulafa'ur Rasyidin. Beliau wafat secara tragis karena dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljan seorang Khawarij dalam perjalanan menuju masjid untuk menunaikan solat shubuh pada 24 Januari 661. Puisi az-Zainabiyyah karya Imam Ali bin Abi Thalib yang dikumpulkan dan ditulis kembali oleh Abdul Aziz Karim serta diedit dalam buku yang lain oleh Yusuf Farhat merupakan puisi yang mempunyai kandungan nilai-nilai luhur Islam. Pelajaran baik berupa hikmah dan nasihat dari beliau yang tertuang dalam puisi ini secara khusus beliau peruntukan bagi Zainab putrinya tercinta, namun secara umum kandungan maknanya diperuntukan bagi kalangan umat Islam secara luas. Dalam upaya pemaknaan puisi, dapat dilakukan berbagai macam analisis yang di antaranya adalah analisis semiotik. Penelitian ini merupakan usaha menganalisis puisi az-Zainabiyah karya Imam Ali bin Abi Thalib dengan menggunakan semiotik yang dikembangkan oleh Michael Riffaterre dalam bukunya Semiotics of Poetry (1978). Dalam bukunya tersebut dikemukakan beberapa hal pokok dalam usaha memproduksi makna sebuah sajak, yaitu: (1) pembacaan heuristik dan hermeneutik, (2) matriks, model, dan varian, dan (3) hypogram. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Puisi az-Zainabiyah banyak menggunakan ungkapan ekspresi tidak langsung dengan adanya penggantian arti (displacing of meaning), penyimpangan arti (distorting of menaning), dan penciptaan arti (creating of meaning). Untuk konkretisasi makna yang terkandung dalam sajak tersebut dapat dilakukan dengan melalui pembacaan heuristik (pembacaan menurut konvensi bahasa) dan hermeneutik (pembacaan menurut konvensi sastra). Dengan pembacaan tersebut, dapat diungkapkan makna-makna yang tersembunyi yang ingin disampaikan oleh sang penyair. Dalam puisi az-Zainabiyah, Imam Ali tampaknya berupaya untuk menggugah semangat ubudiyah (takwa) dan akhlakul karimah bagi kalangan umat Islam yang semakin lama semakin jauh dari ajaran-ajaran dan sunnah Rasulullah SAW. Pada bagian akhir penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa puisi ini mempunyai arti yang sangat mendalam terkait dengan hikmah dan nasihat dari pengarangnya yaitu Ali bin Abi Thalib. Dari segi pembacaan heuristik puisi ini terbagi dalam sebelas bagian sesuai dengan tema per bagiannya. Melalui pembacaan hermeneutik terungkap hikmah dan nasihat Ali bin Abi Thalib, sedangkan melalui martriks, model, dan varian tersirat tema dan ungkapan yang menjadi ruh dari kesleruhan puisi ini. Hypogram dari puisi ada dua tekstual dan kontekstual. Secara tekstual puisi ini banyak dipengaruhi oleh firman Allah dan Hadits Rasulullah SAW. Sedangkan secara kontekstual, erat kaitannya dengan keadaan Ali bin Abi Thalib dan sifat-sifat beliau. %K Ali bin Abi Thalib, puisi az-Zainabiyyah %D 2008 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib1123