%A MUHAMMAD LAILA MAGFURRODZI - NIM. 033111289 %O Pembimbing : Dr. H. Ibnu Burdah, M.A. %T TARJAMAH KITAB SALAHUDIN AL-AYYUBI : SUQUT AL-QUDS WA TAHRIRUHA (QIRAAH MUASIRAH) LI WALID NUWAIHID WA MUSYKILATU TERJAMAH AL-AMRULLADZI FIHA %X Salahudin al-Ayyubi Suqut al-Quds wa Tahriruha (Qiraah Mu'asirah) adalah sebuah buku karya Dr Walid Nuwaihid terbitan Dar Ibn Hazm Beirut, Lebanon. Buku ini adalah hasil penelitian modern mengenai Perang Salib, perang antara dua blok besar yang sangat berpengaruh di dunia pada masanya, Timur Tengah dan Eropa. Buku ini sangat menarik untuk diterjemahkan sebab buku ini memberikan alternatif gagasan seputar perang tersebut, khususnya pada periode Sultan Salahudin, di samping ide-ide dan stigma seputar perang itu yang sudah mengakar dalam memori seluruh umat manusia. Alasan lain yang mendorong penulis untuk menerjemahkan buku ini adalah bahwa berdasarkan observasi penulis baik ke beberapa perpustakaan, toko buku, penelusuran via internet, maupun bertanya kepada orang yang berkompeten dalam bidang penerjemahan, buku ini belum diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Dalam buku ini penerjemah sangat sering mendapati kalimat majemuk bertingkat yang sangat panjang yang menggunakan connector (penghubung) al amr al-ladzi. Atau jika dirumuskan secara sederhana kalimat-kalimat tersebut berpola jumlah-al amr al ladzi-jumlah. Masalah ini memang sangat berkaitan dengan bahasan Isim Mausul dalam sistem grammar nahwu bahasa Arab. Namun berbeda dengan Isim Mausul, al amr al-ladzi mempunyai fungsi tersendiri. Isim Mausul, seperti kita ketahui berfungsi untuk menghubungkan kata/frase dengan kata/frase. Sedang bentuk al amr al-ladzi lebih tepat dikatakan sebagai konjungtor antarklausa/antarkalimat. Dalam Bahasa Indonesia padanan untuk menerjemahkan Isim Mausul atau kalimat yang berkonjungsi Isim Mausul secara relatif telah dimengerti oleh kalangan umum, yakni Isim Mausul diterjemahkan menjadi "yang". Kata "yang" itu sendiri dalam Bahasa Indonesia hanya sesuai untuk mewakili bentuk konjungsi antarkata/frase, karena memang konjungsi antarkalimat dalam Bahasa Indonesia sangat jarang atau bahkan tidak ditemukan. Penulis meneliti masalah ini dengan menggunakan analisis sintaksis, yakni menguraikan jalinan atau relasi satu kata dengan kata lain yang membentuk kalimat dan implikasi makna yang ditimbulkan. Dengan demikian penulis akan menemukan solusi penerjemahan atau alternatif padanan frase konjungsi al amr al-ladzi secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca dalam bahasa sasaran. Secara sederhana solusi penerjemahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut. Pertama, penerjemahan dengan metode pemisahan beberapa klausa dalam kalimat majemuk bertingkat. Kedua, penerjemahan frase al amr al-ladzi dengan padanan terdekat. Dan ketiga, penempatan connector al amr al-ladzi sebagai objek kata kerja tertentu. %K Walid Nuwaihid, Perang Salib. %D 2008 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib1127