eprintid: 11320 rev_number: 33 eprint_status: archive userid: 71 dir: disk0/00/01/13/20 datestamp: 2014-03-25 02:11:53 lastmod: 2016-04-29 03:42:22 status_changed: 2014-03-25 02:11:53 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: AHMAD DANUJI, NIM. 08370056 title: PEMIKIRAN WAHID HASYIM TENTANG ISLAM DAN KEWARGAAN ispublished: pub subjects: PE divisions: jur_jsi full_text_status: restricted keywords: Katan Kunci: BPUPKI, NU, Wahid Hasyim, Kewargaan. note: Pembimbing : Noorhaidi, M.A., M.Phil., Ph.D. abstract: Perdebatan mengenai dasar negara merupakan perdebatan yang paling panas yang pernah ada dalam republik ini. Hal ini bisa dimaklumi karena dasar negara memiliki dampak yang signifikan terhadap penyelenggaraan Negara Republik Indonesia. Sehingga ketika digelar diskusi mengenai dasar negara terjadi debat yang sengit. Setidaknya perdebatan ini dipengaruhi oleh adanya berbagai macam corak pemikiran tokoh pada waktu itu. Antara lain: Nasionalisme Radikal yang dimotori oleh Soekarno dan aktivis PNI, Tradisionalisme Jawa seperti Supomo, Islam diwakili Muhammad Natsir, dan Komunisme diwakili Aidit. Corak pemikiran yang bermacam-macam ini pula yang menjadi penyebab ketika Ketua BPUPKI Dr. Radjiman melontarkan sebuah pertanyaan tentang landasan filosofis yang akan digunakan sebagai dasar Negara Republik Indonesia menyulut benih-benih perdebatan pemikiran pengenai dasar negara yang akan digunakan sebagai dasar penyelenggaraan kegiatan Negara Indonesia begitu terlihat memanas di antara tokoh bangsa yang ikut sebagai perumus dasar negara dibandingkan diskusi-diskusi lain. Wahid Hasyim wakil dari Nahdlatul Ulama (NU) yang pada mulanya begitu gigih memperjuangkan sila pertama dalam Pancasila yakni: Ketuhanan Yang Maha Esa dengan Menjalankan Syariat Islam Bagi Para Pemeluknya akhirnya melunakkan pemikirannya terkait sila pertama Pancasila tersebut. Dalam konteks inilah penyusun melihat bahwa Pemikiran Wahid Hasyim tersebut merupakan pemikiran kewargaan. Untuk mengungkap pemikiran Wahid Hasyim tentan kewargaan, penyusun menggunakan teori Analisis Wacana Kritis (critical discourse analysis) dan teori kewargaan dalam konsep Barat dan Islam dengan metode penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan pendekatan filosofis. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pemikiran kewargaan Wahid Hasyim berhubungan dengan komunitasnya untuk membangun kesetaraan di antara warga negara dalam menentukan kebijakan, dan bagaimana memposisikan dirinya dengan kelompok lain (non muslim) di dalam negara memiliki kedudukan yang sama. date: 2014-02-07 date_type: published institution: UIN SUNAN KALIJAGA department: FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: AHMAD DANUJI, NIM. 08370056 (2014) PEMIKIRAN WAHID HASYIM TENTANG ISLAM DAN KEWARGAAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11320/2/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11320/1/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf