@phdthesis{digilib11386, month = {January}, title = {KIAI, POLITIK DAN PESANTREN DI KABUPATEN PAMEKASAN MADURA (STUDI KASUS TERHADAP TIGA PESANTREN SUMBER BUNGUR PAKONG, NURUL ISLAM RAGANG DAN AI- HASANAH SANALAOK) }, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 10370037 ABDHAMID }, year = {2014}, note = {Pembimbing : Dr. Ahmad Yani Ashori, MA}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11386/}, abstract = {Kiai merupakan salah satu tokoh elit kharismatik yang berpengaruh di dalam kehidupan masyarakat Indonesia khususnya Madura dalam hal ini Pamekasan. Selain menjadi rujukan dalam kehidupan keagamaan, kiai juga berperan sebagai sumber refrensi dalam menetukan pilihan politik. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional merupakan media dan sarana penting yang dapat di gunakan untuk transfer pengetahuan dari sang kiai kepada masyarakat (santri). Untuk menjaga eksistensi pesantren yang ia kelola, tidak jarang kiai terlibat di dalam kegiatan politik , hal tersebut tidak terbantahkan lagi. Sejak zaman penjajahan hingga sekarang (pasca reformasi), kiai terlibat di dalam politik baik sebagai pemain (political player) maupun sebagai penarik suara (vote getter). Keterlibatan kiai didalam dunia politik akhir-akhir ini menjadi fenomena baru di kalangan masyarakat luas hingga mempertanyakan mengapa ia terlibat dalam kegiatan politik serta bagaimana dampak terhadap pesantren yang ia asuh. Rational choice theory digunakan sebagai pisau analisis untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan kiai didalam politik. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik tentang persoalan di atas, peneliti menggunakan metode penelitian diskriptif yaitu peneliti menggambarkan dan menganalisis fenomena keterlibatan kiai di dalam politik yang mana sumber data di dalam penelitian ini diperoleh melalui data primer dan data sekunder yang kemudian diolah untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Penelitian ini menemukan beberapa fakta terkait keteterlibatan kiai dalam politik di antaranya adalah alasan pragmatis yaitu untuk memperjuangkan nasib pondok pesantren maupun masyarakat sekitar pesantren. Alasan lain adalah karena faktor ideologis mereka ingin memperjuangkan ajaran Islam dalam bidang politik baik dengan cara berdakwah (sosiologis) maupun melalui proses legislasi (hukum dan politik). Keterlibatan kiai dalam politik membawa berbagai dampak diantaranya adalah dampak positif dan negatif. Dari dampak positif diantaranya. pertama, di dorong oleh keinginan untuk memperjuangkan ajaran Islam melalui sistem politik. Dua, keterlibatan kiai dalam politik praktis untuk mendorong kesejahteraan masyarakat dan pesantren, baik pembangunan, ekonomi maupun pemberdayaan masyarakat. Sedangkan aspek negatifnya adalah kualitas pendidikan pesantren menurun yang di akibatkan oleh kiai tidak fokus dalam mengembangkan pendidikan pesantrennya yang ia asuh. Kata kunci ; kiai, pesantren, politik} }