TY - THES N1 - Pembimbing : Dra. Himayatul Ittihadiyah, M. Si ID - digilib11482 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11482/ A1 - MUHAMMAD RIYADI , NIM. 09120081 Y1 - 2014/01/29/ N2 - Langgar KH. Burham adalah tempat ibadah umat Islam yang pertama kali dibangun di Desa Jengglong. Langgar KH. Burham didirikan pada tahun 1752 M. Pendiri langgar ini yaitu KH. Konawi. Setelah ia meninggal diteruskan oleh keturunannya yaitu KH. Burham. Sejak berdirinya sampai sekarang Langgar KH. Burhamtelah mengalami pasang surut sejarah yang luar biasa. Langgar ini pernah mengalami kejayaan dan keruntuhan. Musala adalah tempat atau rumah kecil yang menyerupai masjid dan digunakan sebgai tempat mengaji dan salat bagi umat Islam. Musala sering disebut juga dengan surau atau langgar. Pada umumnya langgar hanya digunakan untuk menunaikan ibadah salat lima waktu dan tidak digunakan untuk salat Jumat. Hal ini dikarenakan bentuk bangunannya yang kecil, sehingga tidak cukup untuk menampung jamaah dengan jumlah besar. Langgar KH. Burham fungsinya menyerupai masjid, yaitu tempat untuk menunaikan ibadah salat lima waktu, salat Jumat dan berbagai kegiatan sosial. Pada umumnya masjid, langgar, musala atau surau selalu mengalami perkembangan dalam berbagai bidang. Akan tetapi di Langgar KH. Burham, tidak demikian. Dilihat dari segi aksitekturnya, langgar yang sekarang ini bangunannya justru lebih kecil dibandingkan sebelum dipugar. Dari segi pendidikan, langgar yang dahulunya memiliki pondok pesantren, namun sekarang ini pondok pesantren tidak ada, hanya kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur?an (TPA) pada sore hari. Keunikan serta dinamika sejarah perkembangan Langgar KH Burham inilah yang menjadi fokus penelitian. Melalui penelitian ini dapat mengetahui beberapa hal mengenai Langgar KH. Burham, termasuk sejarah berdirinya langgar, pendiri dan pengasuh langgar KH. Burham, serta kegiatan yang dilakukan di Langgar KH. Burham. Penelitian ini menggunakan teori evolusi. Margared Mead, mendefinisikan evolusi sebagai perubahan budaya yang terarah. Perubahan kebudayaan di Padukuhan Jengglong Desa Purwodadi mengalami kecenderungan yang mengarah pada kebudayaan yang lebih lebih baik. Meski kecenderungan tersebut memerlukan waktu yang lama serta melalui tahapan-tahapan, seperti pengamatan, pengenalan, dan pelaksanaan. Untuk melalui tahapan-tahapan tersebut menurut Augus Comte dan Herbert Spencer perlu digunakan teori evolusi, Uniliner Theories of Evolution yaitu bahwa manusia dan masyarakat (termasuk kebudayaan) mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana kemudian bentuk yang kompleks sampai pada taham sempurna. PB - UIN SUNAN KALIJAGA M1 - skripsi TI - LANGGAR KH. BURHAM DI PADUKUHAN JENGGLONG, DESA PURWODADI, KABUPATEN GROBOGAN (KAJIAN HISTORIS-ARKEOLOGIS) AV - restricted ER -