%0 Thesis %9 Skripsi %A ISNAINI DWI WIJAYANTI, NIM. 09470033 %B FAK. ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN %D 2013 %F digilib:11616 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K Impelemntasi, Bimbingan dan Konseling, Kecerdasan Emosi, Siswa Inklusi %P 146 %T IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI SISWA INKLUSI DI MTs NEGERI SUMBERGIRI PONJONG GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11616/ %X Isnaini Dwi Wijayanti. Implementasi Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosi Siswa Inklusi di MTs Negeri Sumbergiri Ponjong Gunung Kidul Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2013. Latar belakang penelitian ini adalah Implementasi kegiatan bimbingan konseling di sekolah sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, oleh karena itu peranan guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat penting dalam rangka mengefektifkan tujuan belajar yang dirumuskan terutama dalam meningkatkan kecerdasan emosi siswa. Namun realitanya kurang terlaksana secara maksimal, hal ini di karenakan keterbatasan waktu bagi guru bimbingan konseling untuk memenuhi bimbingan bagi siswa inklusi secara mendalam, dan di pengaruhinya kemampuan guru bimbingan konseling yang masih terbatas dalam bidang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), dan kurang tercukupinya sarana dan prasana pendukung bagi siswa inklusi di MTs Negeri Sumbergiri Ponjong Gunung Kidul Yogyakarta. Penelitian ini merupakan peneltian kualitatif deskriptif dengan mengambil latar MTs Negeri Sumbergiri Ponjong Gunung Kidul Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, angket dan dokumentasi. Untuk menganalisis data, teknik analisis data, data kualitatif dan kuantitatif dianalisis secara deskriptif sehingga dapat ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) peran guru bimbingan konseling di MTs Negeri Sumbergiri Ponjong Gunung Kidul mulai berjalan dengan baik, karena terbukti guru bimbingan konseling memiliki peran sebagai motivator yang selalu memberikan semangat bagi siswa-siswanya, terutama siswa inklusi. 2) Langkahlangkah guru bimbingan konseling dalam meningkatkan kecerdasan emosi siswa inklusi yaitu pertama penyusunan perencanaan program layanan, kedua melakukan assesmen dan identifikasi siswa inklusi, ketiga pemberian bimbingan dan layanan, keempat menangani masalah anak, kelima pemberian bantuan kepada guru mata pelajaran, keenam adanya kerjasama, ketujuh melakukan sosialisasi, kedelapan pendataan dan administrasi siswa inklusi, kesembilan kunjungan, kesepuluh bentuk evaluasi dan melakukan evaluasi, kesebelas laporan. 3) Faktor penghambat dalam meningkatkan kecerdasan emosi yaitu : pertama masalah latar belakang keluarga siswa yang berbeda-beda, kedua keterbatasan waktu, ketiga perbedaan individu siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Faktor pendukung dalam meningkatkan kecerdasan emosi siswa inklusi yaitu : pertama profesionalisme guru, kedua tingkat kecerdasan siswa, ketiga kurikulum yang mendukung, keempat pimpinan Madrasah yang mendukung program kegiatan Madrasah, kelima partisipasi orang tua, keenam faktor masyarakat. Kata Kunci : Impelemntasi, Bimbingan dan Konseling, Kecerdasan Emosi, Siswa Inklusi %Z Pembimbing: H. Suismanto, M.Ag.