%0 Thesis %9 Skripsi %A TOYYIB ALAMSYAH, NIM. 10230008 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2014 %F digilib:11635 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K Kata kunci : Kemiskinan, Pengangguran Perempuan, Transformasi Pekerjaan, Ibu Rumah Tangga, Wirausaha Kain Jumputan, Trikle Down Effect %T PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI HOME INDUSTRY KAIN JUMPUTAN DI KAMPUNG CELEBAN, KELURAHAN TAHUNAN, YOGYAKARTA : STUDI DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11635/ %X Di Indonesia terdapat 6 juta perempuan merupakan kepala rumah tangga miskin dengan penghasilan kurang dari Rp 10.000,00 (data statistik), sementara pemerintah Prov. DIY memiliki tugas untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi 33.907 pengangguran perempuan di DIY (Data Kemenakertrans dan Disnakertrans). Di kampung Celeban, Yogyakarta terjadi suatu transformasi pekerjaan yang semula ibu rumah tangga menjadi wirausaha kain jumputan, dari tidak ada tambahan penghasilan menjadi ada tambahan penghasilan. Disamping menciptakan lapangan pekerjaan bagi kaum ibu-ibu, usaha kain jumputan memberikan perubahan kehidupan yang lebih baik terutama bagi mereka yang keadaannya kurang beruntung. Hasil usaha tersebut dinilai mampu memenuhi kebutuhan mereka serta membantu pembiayaan di luar kebutuhan keluarga. Skripsi ini menjelaskan bagaimana ide kegiatan usaha itu muncul? Bagaimana proses pemberdayaannya? dan Bagaimana dampak positif (sosial dan ekonomi) dari proses pemberdayaan yang berlangsung? Untuk menjawab rumusan masalah di atas peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada seluruh pengrajin kain jumputan yang berjumlah empat belas orang informan di kampung Celeban dengan pertanyaan yang disusun secara terstruktur. Untuk penarikan informan, peneliti menggunakan teknik penarikan informan sampling jenuh (boring sampling). Berdasarkan data yang didapat, peneliti menemukan tiga hal : 1) Ide kegiatan usaha kain jumputan muncul karena terinspirasi dari kelompok pengrajin kain jumputan “kampung sebelah” yang kala itu usahanya mulai berkembang. Kegiatan tersebut kemudian ditiru, dimodifikasi, dan diaplikasikan oleh tokoh masyarakat setempat di kampung Celeban (trikle down effect) ; 2) Proses pemberdayaan di kampung Celeban dimulai dari pertama pelatihan teknik dan pengembangan motif jumputan yang berkelanjutan, kedua pemberian modal untuk kegiatan produksi, pemberian fasilitas dan pendanaan kegiatan pelatihan yang bersumber dari lembaga sosial serta bantuan dana dari PNPM Mandiri. Ketiga pendampingan pemasaran produk melalui pembuatan showroom, web design, dan leaflet ; 3) Dampak dari proses pemberdayaan tersebut adalah pertama adanya peluang kerja baru dan peningkatan pendapatan keluarga, kedua munculnya jiwa wirausaha (entreprenaurship), ketiga mencetak kader pelatih dan melatih berorganisasi. %Z Pembimbing : Dr. Pajar Hatma Indra Jaya, M. Si