%A NIM. 10230018 SULISTYARY ARDIYANTIKA %O Pembimbing : Dr. Pajar Hatma Indra Jaya M.Si %T DAMPAK PROFESI PEREMPUAN PENJUAL JAMU DALAM MENINGKATKAN KESEJATERAAN KELUARGA: STUDI PADA DUSUN KIRINGAN, CANDEN, JETIS, BANTUL %X Jamu merupakan salah satu warisan budaya nenek moyang Indonesia yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. Namun Seiring perkembangan zaman, keberadaan jamu tradisional semakin tergeser dan terpojokkan dengan kemunculan berbagai obat-obatan modern. Akan tetapi, masih ada masyarakat yang tetap melestarikan keberadaan jamu yaitu di Dusun Kiringan. Di Dusun Kiringan, jumlah penjual jamu mencapai 115 orang sehingga menjadi suatu bukti betapa eksistensi jamu masih tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah munculnya Dusun Kiringan sebagai dusun jamu dan bagaimana dampak dari adanya profesi sebagai penjual jamu dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka peneliti menggunakan teknik bola salju (Snow Bolling Sampling) untuk memperoleh data. Penelitian ini juga menggunakan model analisis Miles dan Huberman dengan metode pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi pada 12 orang informan. Hasil penelitian membuktikan bahwa sejarah munculnya Dusun Kiringan sebagai dusun jamu berawal dari warisan nenek moyang terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan teori pemberdayaan yaitu Trikcle Down Effect atau teori meniru dimana pada tahun 1950 hanya terdapat seorang penjual jamu, kemudian berkembang menjadi 2 orang dan terus berkembang menjadi 4 orang hingga akhirnya mengalami perkembangan pesat menjadi 1 dusun. Selain itu, adanya profesi tersebut telah menjadi katup pengaman bagi pekerjaan masyarakat, dimana ketika seorang warga sudah berusaha mencari pekerjaan tetapi mengalami kegagalan maka berjualan jamu sebagai solusi-alternatif untuk menjawab permasalahan yang terjadi. Adanya profesi sebagai penjual jamu juga telah berdampak positif bagi perkembangan perekonomian keluarga seperti peningkatan pendapatan keluarga, perubahan pada tingkat pendidikan, perubahan kondisi perumahan dan lingkungan serta perubahan pada sistem transportasi. Sedangkan dalam sosial budaya berdampak pada terciptanya kekerabatan dan semangat gotong royong yang semakin erat, terbentuknya paguyuban melalui Koperasi Wanita Seruni Putih serta terbebaskannya kaum perempuan menuju ranah publik. Walaupun tidak terlepas dari dampak negatifnya juga, yaitu memunculkan beban ganda baru bagi para perempuan. %K Kata Kunci: Jamu Tradisional, Perempuan, Peningkatan Kesejahteraan. %D 2014 %I UIN SUNAN KALIJAGA %L digilib11647