TY - THES ID - digilib11715 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11715/ A1 - SITI SHAHILATUL ARASY, NIM. 10532012 Y1 - 2014/02/06/ N2 - Pasang surut dalam perjalanan hidup adalah hal yang sangat manusiawi dan semua orang mengalaminya. Hal yang membedakan adalah bagaimana masing-masing dari mereka menyikapi; apakah dengan bijaksana dan tetap penuh semangat atau hanya dengan terus mengeluh dan putus asa. Demi menciptakan kesejahteraan hidup manusia, Islam memberikan panduannya lewat Al-Qur?an dan Hadis, yaitu segala hal yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. agar dapat mengambil contoh dari setiap perilaku mulia beliau yang dinobatkan sebagai uswatun ?asanah, yaitu suri tauladan yang baik. Salah satu sikap yang dianjurkan guna mencapai kesejahteraan adalah mu??sabah atau introspeksi diri, mengingat latar belakang manusia yang bukan hanya memiliki akal, tetapi juga memiliki hawa nafsu dengan karakternya yang cenderung pada kesenangan- kesenangan duniawi. Sehingga, manusia perlu mengintrospeksi dirinya sendiri untuk senantiasa mengetahui posisi beserta seluruh hak dan kewajibannya. Penelitian ini menyoroti hadis riwayat Turmudzi yang berbicara mengenai mu??sabah atau self criticism dengan menggunakan metode pemahaman hadis Nurun Najwah, yaitu dengan metode historis dan metode hermeneutika (interpretasi). Metode historis dimaksudkan untuk menguji keotentikan aspek sanad (eksternal) suatu hadis untuk menunjukkan apakah secara material/fisik hadis tersebut asli atau palsu dan siapa yang menjadi sumbernya. Kemudian, metode hermeneutika lebih mengarah pada kajian matan (internal). Metode ini dipakai untuk memahami teks-teks yang sudah diyakini orisinil dari Nabi Saw, dengan tetap mempertimbangkannya sebagai sebuah teks yang memiliki rentang panjang antara Nabi Muhammad dengan ummat Islam sepanjang masa. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologis dengan mengacu pada teori psikologi eksperimental Wilhelm Maximillian Wundt. Pendekatan ini digunakan untuk melihat hubungan mu??sabah dengan kondisi kejiwaan atau psikis seseorang yang menerapkannya. Hasil penelitian ini adalah pemaknaan atau pemahaman hadis mu??sabah secara tepat, yaitu dengan menggunakan metode ma?anil hadis Nurun Najwah di atas serta relevansinya dengan konteks kekinian. Secara historis, hadis mu??sabah riwayat Turmudzi adalah shahih dan dapat dijadikan pedoman. Kemudian, dengan memperhatikan unsur bahasa, kajian tematis dan konfirmatifnya, mu??sabah adalah sikap mengenali diri sendiri dengan merenungkan kembali segala yang telah diperbuat, menyadari kesalahan-kesalahan lalu menyusun koreksi dan perbaikan demi mencapai keselamatan. Mu??sabah tidak cukup hanya dengan melakukan autokritik terhadap diri, tetapi juga diperlukan kesadaran futuristik: memiliki visi yang jelas untuk masa depan dan mengaplikasikannya dengan tindakan nyata. Mu??sabah secara jujur dan benar-benar berangkat dari hati akan menyadarkan seseorang tentang kelebihan-kekurangannya, sehingga dapat menyesuaikan diri dan menjalani hidup secara benar, tidak terlalu memaksakan diri atas hal-hal yang tidak dimampu dan terus berupaya menjadi lebih baik. Dengan begitu, tercapailah kesejahteraan hidup duniawi-ukhrawinya, dan inilah sikap yang dibutuhkan manusia-manusia sekarang di tengah glamour-nya era modern-kontemporer. PB - UIN SUNAN KALIJAGA KW - Pembimbing : Prof. Dr. Suryadi KW - M.Ag. M1 - skripsi TI - URGENSI MU??SABAH (INTROSPEKSI DIRI) DI ERA KONTEMPORER (STUDI MA?ANIL HADIS) AV - restricted ER -