%0 Thesis %9 Skripsi %A JESIKA EVA NUR SUBAIDAH, NIM. 10540058 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2014 %F digilib:11729 %I UIN SUNAN KALIJAGA %T JILBAB DAN POTENSI EKSKLUSIVITAS POLWAN (STUDI RESPON POLWAN TERHADAP WACANA POLWAN BERJILBAB DI POLDA D.I YOGYAKARTA) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11729/ %X Jilbab adalah busana muslimah, yaitu suatu pakaian yang tidak ketat dengan ukuran lebih besar yang menutup tubuh perempuan kecuali muka dan telapak tangan sampai pergelangan. Pakaian jilbab lahir pada abad XIX dan kembali marak sekitar dua puluh tahun terakhir, banyak wanita muslimah di Indonesia yang dengan kesadaran tinggi memakai jilbab. Bukan hanya ketika menghadiri acara-acara atau ritual keagamaan saja tetapi sudah merambah ke berbagai bidang aktifitas kehidupan masyarakat bahkan berbagai departemen dan perusahaan nasional maupun internasional. Maraknya berjilbab di Indonesia disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang mengeluarkan SK No. 100 tahun 1991 yang intinya membolehkan penggunaan jilbab disetiap lembaga pendidikan, bahkan maraknya pemakain jilbab di Indonesia menembus batas-batas profesi termasuk konteks ini adalah Polisi Wanita (Polwan) yang berada dalam naungan instansi Kepolisian Republik Indonesia. Jilbab adalah simbol agama yang mulai masuk ke dalam instansi Kepolisian Negara Republik Indonesia, sehingga mendatangkan respon pro dan kontra dari berbagai belah pihak, mulai dari pejabat Negara, organisasi masyarakat, dan pejabat tinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pokok masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana jilbab berperan dalam pelayananan, guna membangun citra Polri yang buruk disebagian masyarakat karena oknum Polri yang tidak bertanggung jawab. Seperti pemikiran Mead simbol adalah alat komunikasi baik verbal (yang dihasilkan oleh alat bicara) ataupun non verbal ( yang menggunakan anggota badan, tanda yang diciptakan oleh manusia, dan benda yang bermakna kultural dan ritual). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekskriptif kualitatif yang menghasilakan penggunaan seragam Polwan berjilbab di Polda D.I Yogyakarta dapat memperbaiki citra Polri yang buruk karena oknum tidak bertanggung jawab disebagian masyarakat kecil, namun tetap harus ada peraturan yang jelas atau tertulis agar citra Polri yang natural dan plural tidak hilang dari badan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Tidak ada perubahan pelayanan yang signifikan dari penggunaan seragam dinas Polwan berjilbab, karena Polri telah mempunyai peraturan internal tentang pelayanan dimana peraturan tersebut harus diikuti oleh semua personel anggota Polri. Namun jilbab dalam instansi Kepolisian dapat membantu memperbaiki citra Polri yang buruk disebagian masyarakat karena jilbab sebagai simbol agama berperan penting dalam kharisma pada masyarakat yang mayoritas beragama Islam. %Z Pembimbing : Dr. Munawar Ahmad, SS, M..Psi