eprintid: 1173 rev_number: 18 eprint_status: archive userid: 82 dir: disk0/00/00/11/73 datestamp: 2012-05-29 12:05:42 lastmod: 2016-12-19 08:42:02 status_changed: 2012-05-04 16:40:33 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: SURYANDARI - NIM. 00110393 , title: ISTIKHDAM DLOMIR 'NAHHU' AL MUTASHIL BI LAFDZI 'KHALAQ' FI AL QUR'AN AL KARIM BIWASHFI NIYABIH 'AN DLOMIR AL MUTAKALIM 'INDA aLLAH (DIRASAH TAHLILIYAH DALALIYAH SIYAQIYAH) ispublished: pub subjects: KA divisions: jur_bsa full_text_status: restricted keywords: Al Qur'an, dlomir, nahnu, semantik konteks note: PEMBIMBING: H.HABIB, S.AG, M.AG abstract: ABSTRACT Bermula dari kegelisahan bahwa suatu dalil yang tidak dapat dipungkiri bahwa Allah SWT adalah Dia Yang Maha Esa, Tunggal, yang secara leksikal kata ganti yang merujuk kepada diriNya bisa saja dengan dhamir pertama tunggal (Ana) atau kata ganti kedua tunggal (Anta) atau kata ganti ketiga tunggal (Huwa). Namun dalam ayat-ayat Qur'an yang jelas-jelas bukan buatan manusia akan tetapi ia adalah kalamNya, terdapat dhamir (Nahnu) yang mana adalah dhamir mukhatab ma'al ghair yang secara leksikal berarti kami. Apakah dhamir (Nahnu) merujuk kepada Allah, karena hanya Allah lah pencipta manusia. Jika benar dhamir (Nahnu) merujuk kepada Allah, bagaimana dia menggunakan dhamir tersebut di dalam ayat-ayatNya? Dalam konteks apa saja Allah menggunakan dhamir (Nahnu) yang berkolokasi dengan kata khalaq dalam Qur'an. Untuk menjawab pertanyaan ini kiranya semantik kontekstual yang cocok mencari jawabanya. Semantik kontekstual adalah studi terhadap makna dalam pengertian situasi, pengunaan, konteks-yaitu hubungan perilaku bahasa yang nampak keluar dan dapat diamati. Data diperoleh dengan mengklasifikasikan ayat-ayat yang mengandung dhamir (Nahnu) yang berkolokasi dengan kata khalaq. Analisis data dengan menghubung-bandingkan penggunaan dhamir (Nahnu) dan dhamir (Ana) untuk mencari segi persamaan dan perbedaan dari masing-masing penggunaannya dalam ayat. Dari analisis ini dapat disimpulkan bahwa fungsi dhamir (Nahnu) yang digunakan dalam kata khalaq menunjukkan bahwa Allah tidak turun tangan langsung dalam proses penciptaan, melainkan memberi kesempatan kepada makhluknya (para malaikat) untuk turut bekerjasama. date: 2008-07-09 date_type: published institution: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta department: Fakultas Adab thesis_type: skripsi thesis_name: other refereed: TRUE referencetext: update terakhir : 2008-07-09 12:31:30 ; nama file diserver lama : digilib-uinsuka--suryandari-695-1-indaall-).pdf ; letak file diserver lama : ./files/disk1/14/digilib-uinsuka--suryandari-695-1-indaall-).pdf ; url download server lama : /download.php?id=826 ; nama file lama : INDA aLLAH (DIRASAH TAHLILIYAH DALALIYAH SIYAQIYAH).pdf ; format file : application/pdf ; besar file : 685889 Kb. penulis : ; Copyright (c) 2008 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved. citation: SURYANDARI - NIM. 00110393 , (2008) ISTIKHDAM DLOMIR 'NAHHU' AL MUTASHIL BI LAFDZI 'KHALAQ' FI AL QUR'AN AL KARIM BIWASHFI NIYABIH 'AN DLOMIR AL MUTAKALIM 'INDA aLLAH (DIRASAH TAHLILIYAH DALALIYAH SIYAQIYAH). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1173/1/BAB%201%2C%20BAB%20IV%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1173/2/BAB%20II%2C%20BAB%20III.pdf