%0 Thesis %9 Skripsi %A ANHARUDIN, NIM. 09523011 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2014 %F digilib:11745 %I UIN SUNAN KALIJAGA %T KONVERSI AGAMA PENGIKUT JAMA’AH MUSLIMIN (HIZBULLAH) MENUJU SALAFI TAHUN 2004-2006 DI DESA MAOSLOR KECAMATAN MAOS KABUPATEN CILACAP %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11745/ %X Agama Islam terpecah menjadi berbagai 73 firqoh, yang mana setiap firqoh memiliki konsep pemikiran tersendiri. Sebagaimana konsep pemikiran yang ada dalam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) bahwa mereka merasa sebagai Jama’ah yang dijanjikan Nabi Muhammad yang akan masuk surga dari berbagai firqoh dalam haditsnya. Hal ini menjadikan golongan diluar mereka adalah sesat. Jama’ah, Imaamah, dan Bai’at merupakan hal yang harus ada karena itu adalah kewajiban menurut mereka. Namun pada kenyataannya lama kelamaan diantara mereka banyak yang merasa ragu dengan Jama’ah Muslimin (Hizbullah). Banyak hal-hal yang dianggap menyimpang sehingga banyak terjadi konversi agama. Dilihat dari segi psikologi tentunya hal ini penting untuk dikaji lebih mendalam terlebih dilihat dari keraguan mereka yang melakukan konversi dan tentunya tentang keberagamaan mereka setelah terjadi konversi. Dari hal tersebut, adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keduanya yakni proses konversi mereka serta keberagamaannya setelah terjadi konversi. Informasi tentang penelitian ini didapat melalui empat pelaku konversi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologis. Setelah mendapatkan sumber informasi, peneliti melakukan wawancara terhadap para pelaku konversi serta mengamati aktivitas keagamaannya. Setelah itu peneliti mengumpulkan data yang didapat dan mengelompokannya agar lebih mudah dianalisis sehingga memungkinkan untuk dapat menarik kesimpulan. Dan pada tahap terakhir peneliti menarik kesimpulan dari data yang telah didapat. Dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa para pelaku konversi dari Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menuju Salafy yang pertama disebabkan adanya benturan antara ilmu hadits yang diperoleh dari aliran Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dengan kenyataan yang banyak dilakukan. Kemudian yang kedua adalah faktor intelektual dengan didimbangi proses berfikir yang panjang mengenai Jama’ah, Imamah, dan Bai’at dalam aliran Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sehingga tidak hanya sebatas emosional saja. Dan yang ketiga adalah keberagamaan para pelaku konversi yang menjadi lebih baik dengan lebih giat mempelajari Al-qur’an, hadits, bahasa arab, kitab kuning serta berbagai kajian kitab-kitab empat madzhab. Serta lebih berhati-hati dalam memahami ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW dengan merujuk kepada para ulama. %Z Pembimbing : Dr. Sekar Ayu Aryani, M.A.