@phdthesis{digilib11759, month = {January}, title = { AL-{\d T}ABAR? DAN QIR???T MUTAW?TIRAH (STUDI ATAS PENOLAKAN AL-{\d T}ABAR{\=I} TERHADAP BEBERAPA QIR{\=A}?{\=A}T DALAM TAFSIR J{\=A}MI? AL-BAY{\=A}N) }, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 10532021 HELMI NAILUFAR }, year = {2014}, note = {Pembimbing : Dr. H. Abdul Mustaqim, M.A }, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11759/}, abstract = {Pada konteks kajian ilmu qir???t, keberadaan kajian tersebut tidak hadir begitu saja tanpa ada perkembangan, problematika, dan perbedaan yang menyertainya. Oleh karena itu perlu adanya penelusuran aspek sejarah tentang qir???t mutaw?tirah. Dengan melihat aspek historis, setidaknya akan menyempurnakan pemahaman yang utuh dan pandangan yang komperhensif. Secara historis, istilah qir???t mutaw?tirah menjadi familiar dengan digagasnya konsep-konsep qir???t oleh Ibn Muj?hid sebagai perwujudan qir???t {\d s}a{\d h}?{\d h}ah yang menurutnya adalah qir???t sab?ah yang umum dibaca oleh masyarakat Islam sewaktu itu. Sebelum Ibn Muj?hid tampil dengan masterpiece-nya, yakni al-Sab?ah f? al-Qir??ah, sebetulnya sudah ada beberapa ?ulama yang konsen terhadap bidang qir???t. Beberapa di- antaranya adalah al-{\d T}abar? yang juga memiliki kitab tentang qir???t yang berjudul al-J?m?. Kapasitas al-{\d T}abar? dalam bidang qir???t juga terlihat dalam sebuah tafsir J?m? al-Bay?n ?an Ta?w?l ?y al-Qur??n yang menolak pemakaian qir???t yang telah dinyatakan sebagai qir???t mutaw?tirah oleh Ibn Muj?hid. Faktanya memang qir???t yang dinukilkan al-{\d T}abar? dalam tafsirnya bukan qir???t yang disepakati oleh imam qurr? melainkan qir???t yang masih diperselisihkan. Berangkat dari problematika tersebut, dalam penelitian skripsi ini peneliti mengangkat tema tentang pemakaian qir???t al-{\d T}abar? dalam tafsir J?m? al-Bay?n ?an Ta?w?l ?y al-Qur??n. Penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut: pertama, Apa tolok ukur diterimanya qir???t menurut al-{\d T}abar??, kedua, Mengapa al-{\d T}abar? menolak qir???t mutaw?tirah versi ?ulama qurr?? dalam J?m? al-Bay?n dan bagaimana implikasinya dalam ranah penafsiran. Untuk menjawab problematika tersebut, pendekatan yang digunakan adalah historis-filosofis untuk menelusuri kesejarahan dan perkembangan qir???t dan melacak tolak ukur kevalidan suatu qir???t menurut al-{\d T}abar?. Metode deskriptif-analisis untuk menggambarkan dan menganalisis data terkait dengan qir???t yang dipakai oleh al-{\d T}abar?. Hasil dari penelitian ini antara lain, al-{\d T}abar? memandang bahwa qir???t harus komperhensif dari aspek bahwa qir???t merupakan suatu sunnah Rasulullah S.A.W. serta dari aspek bahwa qir???t adalah satu cabang kajian linguistik ?Arab yang tetap patuh dan tunduk kepada kaedah-kaedah linguistik. Terkait dengan penolakan al-{\d T}abar? terhadap qir???t hakikatnya merupakan sikap kritisnya terhadap qir???t yang selama ini tersebar dengan memunculkan konsep Taf?wut al-Qir???t yang lebih dimaksudkan untuk mentarjih variasi penafsiran karena setiap qir???t memiliki tafsirnya tersendiri. Hal tersebut merupakan wujud ijtihad al-{\d T}abar? untuk mengukuhkan suatu penafsiran yang dianggap sebagai perwujudan maksud Tuhan yang bersumber dari qir???t yang dipilihnya dan tetap menerima qir???t yang lain sebagai variasi linguistik. } }