relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11764/ title: ORIENTASI GERAKAN SOSIAL BALANTAS (BARISAN ANSOR SERBAGUNA LALU LINTAS) NAHDLATUL ULAMA DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA creator: M. TASHFIN FARAZ , NIM. 09540016 subject: Sosiologi Agama description: Skripsi ini membahas tentang orientasi gerakan sosial dan kegiatan Balantas (Barisan Ansor Serbaguna Lalu Lintas) di Kabupaten Sleman. Balantas Sebagai kader inti Banser melakukan perubahan internal yang sebelumnya menjadi alat untuk mengamankan situasi dan kondisi kegiatan keagamaan, kini tidak hanya bertugas mengamankan situasi dan kondisi kegiatan keagamaan, akan tetapi juga melebarkan kekuatan semacam Satkorlak yang bertugas untuk melindungi dan mengayomi masyarakat luas. Penelitian ini menggunakan teori gerakan sosial. Sedangkan Sumber data primer diperoleh dari pengurus dan juga beberapa pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dalam menjalankan roda organisasi GP Ansor, Banser dan Balantas di Kabupaten Sleman. Sumber data sekunder dari referensi-referensi mengenai Balantas yang didapat dari internal organisasi maupun sumber-sumber lain yang dapat dipercaya. Pengumpulan data dilakukan dengan jalan melakukan wawancara dan observasi, dalam pelaksanaanya penulis sebagai pencari data di lapangan berhadapan langsung dengan nara sumber yakni Pengurus Cabang GP Ansor, Komandan Banser, jajaran pengurus Balantas dan tokoh masyarakat Kabupaten Sleman. Hasil penelitian didapatkan bahwa gerakan sosial balantas adalah gerakan yang berorientasi pada gerakan sosial baru. Gerakan sosial baru adalah gerakan yang lebih befokus pada isu-isu. Gerakan sosial ini pada dasarnya merespon isu-isu yang bersumber dari masyarakat sipil, kelas elit, pemerintah atau sumber dari opini universal. Orientasi gerakan sosial Balantas adalah (1) Orientasi gerakan sosial Balantas ditinjau dari paradigma baru, yang sebelumnya berorientasi pengamanan kegiatan keagamaan, kini lebih meluas sebagai dharma bhakti kepada masyarakat dan tidak hanya terbatas pada lingkup NU. (2) Orientasi gerakan sosial Balantas ditinjau dari rekruitmen. Hal ini terjadi karena banyaknya pemuda yang masuk mejadi anggota Banser bukan karena melihat latar ideologi atau visi dan misi dari NU, namun dikarenakan oleh faktor figur kepemimpinan lokal yang membuat para pemuda dengan cepat mengenal dan masuk menjadi anggota Banser Lalu Lintas. Dalam aktivitas gerakan sosial keagamaan Balantas melakukan berbagai kegiatan kemasyarakatan seperti pengawalan kyai NU dalam pengajian, pengawalan haji ke asrama haji, mengawal pengiringan pengantin, membantu evakuasi korban bencana, pengamanan natal dan tahun baru, dan membantu aparat kepolisian dalam rangka pengamanan lalu lintas. date: 2014-01-13 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11764/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11764/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf identifier: M. TASHFIN FARAZ , NIM. 09540016 (2014) ORIENTASI GERAKAN SOSIAL BALANTAS (BARISAN ANSOR SERBAGUNA LALU LINTAS) NAHDLATUL ULAMA DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.