@phdthesis{digilib11768, month = {February}, title = {ISLAM TENTANG JIHAD DALAM PANDANGAN FARID ESACK }, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 10510022 NAZI AHMAD }, year = {2014}, note = {Pembimbing : Dr. Alim Roswantoro, M.Ag.}, keywords = {Kata kunci: Farid Esack, Hermeneutika, Umat Muslim, Jihad Islam, Kafir. }, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11768/}, abstract = {Agama sudah selayaknya berfungsi sebagai etika kehidupan akhirat dan sosial yang mangayomi misi kemanusiaan sepanjang zaman. Agama tidak sepatutnya dijadikan alat untuk membela satu golongan tertentu dan sudah semestinya memelopori sikap saling berhubungan dan tolong menolong. Tetapi sebuah fenomena mengatakan sebaliknya. Maraknya fenomena-fenomena kekerasan yang mengatasnamakan agama, melalui pengeboman, penindasan, pemberontakan dan semacamnya, yang dipicu oleh adanya klaim-klaim kebenaran, mengindikasikan bahwa objek utamanya adalah orang yang non agamanya. ketika fenomena kekerasan yang mengatasnamakan agama terjadi, maka yang menjadi sorotan utamanya adalah agama Islam, mengingat dalam Islam teradapat sebuah ajaran jihad yang kemudian disebutnya sebagai Jihad f{\=i} sab{\=i}lill{\=a}h. Menjadi kelemahan pelaku pada umumnya, ketika hanya mengambil secara mentah-mentah tanpa memahami esensi makna jihad yang sesungguhnya, kemudian serta merta dikontekskan dengan era sekarang, maka akan menimbulkan sikap yang anti-pati dan kekerasan tehadap non agamanya (kafir), yang mengakibatkan jiwa-jiwa orang tak berdosa melayang. Di Afrika Selatan, seorang tokoh muslim yang terlibat aktif dalam perjuangannya menentang ketidak-adilan dari rezim Apartheid, melalui keilmuan hermeneutikanya ia mengemukakan sebuah konsep jihad yang tidak lagi didorong oleh adanya kecemburuan dan klaim-klaim kebenaran dari sebuah agama. Tokoh tersebut adalah Farid Esack, yang lahir di Cape Town. Melalui pengalaman hidupnya, ia harus berjuang melawan berbagai gejolak kehidupan. Dalam kondisi demikian, yang gambaran umumnya belum tentu setiap orang bisa mempertahankan keimanan Islamnya, tetapi dengan spirit jihad yang membara, ia berhasil melewatinya dengan penuh kegigihan dan kegemilangannya. Penelitian ini, bertujuan mengeksplorasi metode hermeneutikanya Farid Esack, dan memahami sebuah pemikirannya tentang konsep jihad yang tidak lepas dari sumber ajaran Islam, yaitu teks-teks al-Qur?an. Eksplorasi tersebut dikaji melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan historis dan hermeneutik. Pendekatan historis dipakai untuk memetakan secara kronologis sisi-sisi sejarah yang mengitari suatu konsep, baik sebelum maupun sesudahnya. Pendekatan hermeneutik digunakan untuk mengungkap sebuah makna dibalik teks dalam jangkauan yang lebih implisit, radik dan obyektif. Hasil dari kedua pendekatan tersebut telah mengindikasikan bahwa sebuah esensi jihad yang berawal dari ajaran Islam yang dibawa oleh utusan Allah tidak serta merta bisa disebut sebuah kekejaman. Tetapi ada tahapan-tahapan dan persyaratan untuk sampai pada tataran pertempuran. Begitu pula dengan konsep jihadnya Farid Esack, tidak terlepas dari esensi historisnya dari masa rasul. Di dalam konsepnya terdapat prosedur-prosedur untuk menegakkan jihad. pemaknaan ulang terhadap iman, Islam, dan kafir mewujudkan adanya ketegasan siapa kawan dan lawan dalam aplikasi jihad. Serta implikasinya kekonteks lain. } }