TY - THES N1 - Pembimbing : Dr. H. Agung Danarto, M.Ag. ID - digilib11784 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11784/ A1 - HILMAN FAUZI KARIMULLOH , NIM. 10532035 Y1 - 2014/01/30/ N2 - Hadis merupakan sumber rujukan utama setelah al-Qur?an, karena hadis merupakan penguat, perinci, menetapkan, dan memunculkan hukum terhadap al-Qur?an. Keduanya tidak dapat dipisahkan, karena merupakan suatu kesatauan untuk memunculkan agama Islam yang rahmatan lil ?alamin. Sebagaimana Nabi pernah berkata dalam sabdanya bahwa kita harus berpegang teguh kepada keduanya, niscaya kita tidak akan tersesat yaitu al-Qur?an dan Sunnah. Ada beberapa lafad yang dianggap asing atau garib disebabkan karena kurang dipahami maksudnya, samar maknanya, dan jarang dipakai. Hal tersebut memunculkan inisiatif dikalangan para ulama untuk menyusun sebuah karya untuk mengatasinya. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti ulang makna garib al-hadis menggunakan metode penafsiran yang dilakukan oleh Ibn al-Asir dalam kitabnya al-Nihayah fi Garib al-Hadis wa al-Asar. Alasan mengapa memilih Ibn al-Asir dan kitabnya, karena ia merupakan ulama terakhir yang menyusun kitab mengenai garib al-hadis. Selain itu, ia juga berusaha menggabungkan dua kitab besar ulama terdahulu dan pemikirannya, sehingga kitab ini lebih komplit pembahasannya dibandingkan yang lain. Secara garis besar, penelitian ini berupaya untuk mengungkap makna garib al-hadis dan metode penafsirannya berdasarkan penafsiran Ibn al-Asir dalam kitabnya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif-analitis, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah linguistik. Pendekatan ini bertujuan untuk menemukan makna asli dari setiap kata maupun kalimat yang tertulis, dalam hal ini adalah lafad-lafad garib yang terdapat dalam hadis dan asar. Dengan menggunakan metode dan pendekatan yang telah disebutkan di atas terdapat beberapa kesimpulan. Ibn al-Asir dalam muqadimah kitabnya al-Nihayah fi Garib al-Hadis wa al-Asar menjelaskan mengenai makna garib al-hadis. Ia memberikan definisi : garib al-hadis adalah lafad yang khas yaitu sesuatu yang didalamnya terdapat al-alfaz lugawiyyah dan kata-kata yang asing dan samar, tidak ada yang bisa mengetahuinya kecuali orang yang menekuninya, menghafalnya, dan menafsirkannya. Selain itu dalam pemakaiannya masih jarang maka perhatian untuk mengetahui kata-kata khas ini sangatlah penting. Adapun metode yang digunakan oleh Ibn al-Asir dalam memahami lafad-lafad yang garib adalah: pertama, menggunakan banyak sumber untuk menafsirkan, antara lain al-Qur?an, al- Hadis, akhbaar al- ?arab meliputi syi?ir, bahr, khutbah, dan nazam dan pendapat para ulama yang berkaitan. Kedua, menggunakan banyak disiplin ilmu dalam menafsirkannya, diantaranya fiqh, sastra, nahwu, saraf. Ketiga, hati-hati dan tidak menggunakan dugaan semata. Hal ini bertujuan untu memurnikan makna yang terkandung dalam lafad tersebut. Atau dalam istilah lain disebut takhlis al-ma?na. Keempat, penjelasan yang dikemukakan lebih ringkas dan mudah dipahami. PB - UIN SUNAN KALIJAGA M1 - skripsi TI - TELAAH PENAFSIRAN IBN AL-ASIR TENTANG GARIB AL-HADIS DALAM KITAB AL-NIHAYAH FI GARIB AL-HADIS WA AL-ASAR AV - restricted ER -