%0 Thesis %9 Skripsi %A SAEFUL MALIK - NIM. 00110330 , %B Fakultas Adab %D 2008 %F digilib:1207 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K Hikayah, sastra, Studi analisis strukturalisme genetik, Gibran Khalil Gibran %T AL HIKAYAH LI JUBRON KHALIL JUBRON (DIRASAH TAHLILIYAH BINYAWIYAH TAKWINIYAH) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1207/ %X ABSTRACT Judul skripsi ini adalah 'Al Hikayah Li Jubron Khalil Jubron (Study Analisis Strukturalisme Genetik)' Dengan memperhatikan unsur-unsur realitas merupakan Syarat mutlak penyajian potret sosial yang berbeda dengan potret kehidupan, dikarenakan bidang cakupannya lebih luas. Kehidupan manusia meliputi segenap yang nyata dan angan-angan, sebab kehidupan anak manusia tidaklah semata bertumpu pada batas material, bahkan mencakup seluruh aspek kehidupan dan berbagai sisi dan kisi-kisinya, baik yang kasat mata maupun metafisik, materi maupun rohani. Kehidupan manusia benar-benar unik, ada banyak hal yang harus dieksplorasi. 'Al-Hikayah' sebagai salah satu karya sastra tidak akan terlepas dari unsur-unsur tersebut dan akan berusaha memaparkan kisi-kisi manusia dalam bingkai lingkungan sosial maupun kehidupannya secara koprehennship. 'Al-Hikayah' karya Gibran Khalil Gibran berawal dari pengalaman batin pengarang dan interaksi sosial yang melingkupinya. Yang anti ketidakadilan dan menentang faham materialisme, dimana manusia telah terperdaya olehnya secara sadar ataupun tidak sadar. Dalam penelitian ini pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan strukturalisme genetik, yakni kajian yang memfokuskan pada unsur-unsur karya sastra, baik unsur-unsur struktur yang membangun teks karya sastra maupun unsur-unsur struktur genetik yang melatarbelakangi lahirnya karya sastra tersebut, hubungan dialektik kedua unsur struktur tersebut yang kemudian menciptakan sebuah hubungan imajiner yang dimediasi oleh sebuah pandangan dunia. Dari hasil penelitian ini ditemukan, bahwa 'Al-Hikayah' karya Gibran Kahlil Gibran ini mmenyuarakan pandangan dunia produk dari subjek kolektif yang melingkupi kehidupan pengarang, yaitu kelompok sosial sempalan dari kaum proletar yang diwakili oleh para pekerja seni seperti seniman dan penulis, dan kaum borjuis yang diwakili oleh para akademisi yang kemudian tergabung dalam kelompok aliran mahjar. Berawal dari sebuah aliran kesusastraan yang mempunyai semangat kebaruan mendobrak kekakuan tradisi sastra klasik yang stagnan. Menciptakan warna baru dalam dunia kesusastraan Arab, menyongsong fajar baru menuju pintu kesusastraan modern yang lebih mendunia. Kelompok inilah yang selalu kritis dalam mensikapi gejala-gejala fenomena sosial baik di Amerika _merupakan hunian baru mereka, maupun di Lebanon dan Syiria_ tanah air mereka. Peran kelompok aliran mahjar sangatlah dominan, sebagai penentang faham materialisme masyarakat modern yang membatasi kesadaran hidup manusia dan penghujat pemerintahan yang zalim, yang korup, yang selalu menjajah kemerdekaan bangsa lain. Sebuah malapetaka kehidupan manusia sebagai akibat dari macetnya keselarasan sosial. Mempunyai visi kedamaian dan kesatuan, bahwa pada hakekatnya manusia adalah sama, yang terbungkus dalam 'kesatuan mahluk'. Bahwa yang berlawanan itu bisa direkonsiliasi; kebaikan dan kejahatan tidak bisa dipisahkan; kegembiraan dan kesedihan adalah satu, karena mereka masing-masing hidup dari yang lainnya. Seperti halnya raga dan jiwa; hidup dan mati adalah sumber dari satu sama lain, kesatuan agama, kesatuan umat manusia dan tanggung jawab bersama. Kesucian dalam jiwa manusia, dan hubungan antara bentuk dengan yang inti. Dan hanya pada penyatuan diri manusia dengan 'al-insan al-kami' _yaitu manusia sempurna. Manusia akan mengenal tuhan, mencintai tuhan, dan dicintai tuhan yang kemudian mampu menciptakan kedamaian abadi di muka bumi. Inilah yang disebut dengan pandangan dunia pengarang. %Z PEMBIMBING: DRS. BERMAWY MUNTHE, MA