@phdthesis{digilib12090, month = {August}, title = {UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN DAN BIJI Carica papaya SEBAGAI LARVASIDA Anopheles aconitus }, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 08640032 ANA KURNIAWATI FATHONAH }, year = {2013}, note = {Pembimbing : Eka Sulistyowati, S. Si, MA, M. IWM}, keywords = { Kata kunci : Ekstrak daun dan biji C. papaya, larvasida, An. aconitus }, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12090/}, abstract = {Alkaloid, flavonoid dan saponin yang terkandung dalam daun dan biji C. papaya dapat digunakan sebagai larvasida An. aconitus penyebab malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak daun dan biji C. papaya terhadap mortalitas larva nyamuk An. aconitus. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktorial 2 faktor. Sebagai perlakuan digunakan 8 perlakuan dengan 4 kali ulangan, masingmasing terdiri 20 larva. Konsentrasi yang digunakan yaitu 2\%, 2,5\%, 3\%, 3,5\%, 4\%, 4,5\%, 5\% dan 0\% (kontrol). Analisis data menggunakan Two Way ANOVA untuk mengetahui apakah ada perbedaan nyata antar kelompok dan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antar tiap konsentrasi dilakukan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Penentuan nilai LC50 dengan membuat grafik pada millimeter block. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun dan biji C. papaya mempunyai potensi daya bunuh larva An. aconitus. Nilai LC50 pada perlakuan yang diberi ekstrak daun C. papaya dengan pelarut etanol adalah pada konsentrasi 1,4\% sedangkan pada perlakuan yang diberi ekstrak daun C. papaya dengan pelarut aquades pada konsentrasi 4,5\%. Nilai LC50 pada perlakuan yang diberi ekstrak biji C. papaya dengan pelarut etanol adalah pada konsentrasi 3,9\% sedangkan pada perlakuan yang diberi ekstrak biji C. papaya dengan pelarut aquades pada konsentrasi 4,8\%. Larva pada konsentrasi 0\% (kontrol) bergerak aktif dan beristirahat dengan posisi sejajar dibawah permukaan air, sedangkan pada konsentrasi 2\%, 2,5\%, 3\%, 3,5\%, 4\%, 4,5\% dan 5\% menunjukan pada jam ke-72 pengamatan semakin banyak larva berada di dasar media. } }