%0 Thesis %9 Skripsi %A GALIH KHOLIFATUN NISA’, NIM. 09640001 %B FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI %D 2013 %F digilib:12132 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K Kata kunci : Bajing kelapa, Folikel, Ovarium. %T GAMBARAN ANATOMI DAN DISTRIBUSI KARBOHIDRAT PADA OVARIUM BAJING KELAPA (Callosciurus notatus Boddaert, 1785) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12132/ %X Salah satu kekayaan biodiversitas fauna yang dimiliki oleh Indonesia adalah bajing kelapa. Bajing kelapa mulai banyak dimanfaatkan sehingga perlu mengkaji gambaran anatomi, khususnya anatomi organ reproduksinya untuk tahapan awal dalam upaya konservasi. Ovarium merupakan organ reproduksi primer yang berperan ganda, yakni sebagai organ eksokrin dan endokrin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran anatomi dan distribusi karbohidrat pada ovarium bajing kelapa (Callosciurus notatus Boddaert, 1785). Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan secara makroanatomi dan mikroanatomi pada ovarium dari 3 ekor bajing kelapa betina. Pengamatan makroanatomi dilakukan dengan cara melihat bentuk, ukuran, berat, dan volume ovarium. Sedangkan pengamatan mikroanatomi pewarnaan Hematoksilin-Eosin, Alcian Blue (AB) dan Pacific Acid Schiff (PAS). Dari hasil penelitian diketahui bahwa anatomi ovarium Bajing kelapa tidak jauh berbeda dengan anatomi ovarium Rodentia lain. Ovarium Bajing kelapa berbentuk oval. Panjang, lebar, tebal dan volume ovarium kanan bajing kelapa masing-masing adalah 3.94±0.70 mm; 2.41±0.53 mm; 2.48±2.51 mm dan 0.065±0.042 ml. Sedangkan panjang, lebar, tebal dan volume ovarium kiri Bajing kelapa masing-masing adalah 3.88±0.39 mm; 2.48±0.74 mm; 1.44±0.23 mm dan 0.060±0.036 ml. Sedangkan berat ovarium kanan sebesar 0.212±0.023 g dan ovarium kiri 0.072±0.077 g. Tahapan perkembangan folikel ovarium Bajing kelapa diklasifikasikan menjadi 8 tahapan. Kandungan dan distribusi karbohidrat asam dan karbohidrat netral berbeda-beda pada setiap tipe folikel. Karbohidrat asam dan karbohidrat netral ditemukan pada zona pelusida, oosit, dan sel granulosa. Cairan folikel bereaksi kuat terhadap karbohidrat asam. Sedangkan zona pelusida bereaksi kuat terhadap karbohidrat asam dan netral. Intensitas wama karbohidrat asam dan netral menunjukkan peningkatan seiring perkembangan folikel. %Z Pembimbing : Najda Rifqiyati, S.Si., M.Si.