%A NIM. 09530006 MIFTAHUL ULUM %O Pembimbing: Adib Sofia, M.hum. %T AYAT-AYAT AL-QUR'AN DAN HADIS TENTANG PEREMPUAN DI MAJALAH NIKAH (KONSTRUKSI CITRA PEREMPUAN DI MEDIA MASSA) %X Kajian al-Qur’an selalu mengalami perkembangan yang cukup dinamis, seiring dengan akselerasi perkembangan kondisi sosial-budaya dan peradaban manusia. Hal ini terbukti dengan munculnya karya-karya tafsir, mulai dari yang klasik sampai kontemporer, dengan berbagai corak, metode dan pendekatan yang digunakan. Seiring berkembangnya fenomena Islam dalam suatu masyarakat sudah saatnya tidak hanya ditinjau dari sisi normativitasnya saja. Ilmu sosial humaniora dan komunikasi sangat diperlukan untuk mengkaji aspek historis-kultural dari suatu fenomena keagamaan. Desakan itu semakin kuat karena perbedaan milieu suatu masyarakat agama meniscayakan adanya interpretasi terhadap teks-teks normatif agama, salah satu bentuk interpretasi itu adalah media massa. Berangkat dari hal tersebut, penulis mencoba menelusuri lebih jauh bagaimana bentuk-bentuk pencitraan terhadap perempuan di media massa dengan menggunakan legitimasi agama. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian penulis adalah majalah Nikah. Pokok masalah yang menjadi bahasan penulis dalam skripsi ini adalah: pertama, bagaimana pola penafsiran ayat-ayat al-Qur’an tentang perempuan di majalah Nikah. Kedua, sejauh mana pengaruh interpretasi agama dan media massa dalam merekronstruksi citra perempuan. Metode pengkajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan tipe penelitian ini menggunakan tipe deskripsi kualitatif. Peneliti mendeskripsikan atau mengkonstruksi data yang berkaitan dengan objek penelitian. Selain itu peneliti juga bertindak sebagai aktivis yang ikut memberi makna secara kritis pada realitas yang dikonstruksi objek penelitian. Dari penelitian yang penulis lakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan, pertama, pola penafsiran yang ditampilkan majalah Nikah dalam memahami dan menafsirkan ayat Al-Qurán dan hadis menggunakan pola tafsir partisipan. Hal yang dapat disimpulkan adalah bahwa tafsir partisipan merupakan tafsir yang sengaja atau tidak, keberadaannya telah menggambarkan mendukung dan membela terhadap kepentingan yang dianut mufassir, baik dari sisi hukum fikih maupun teologi. Sumber yang digunakan dalam penafsiran ini adalah tendensi ideologis yang dianut sang mufassir. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam tafsir ini adalah teks/literalis, yaitu dengan mencari makna dari dzahir lafaz. Kedua, pengaruh interpretasi agama dan media massa dalam merekonstruksi citra perempuan, memperlihatkan bahwa posisi perempuan sebagai objek lebih sering dialami dari pada sebagai subjek. Dalam perannya sebagai objek ini, perempuan dilihat sebagai makhluk yang memiliki keterbatasan gerak dan dia berfungsi tak lebih dari sekedar pemenuh kebutuhan ekonomi, sosial, dan rohani dari anggota masyarakat. Dalam masyarakat, perempuan senantiasa digambarkan berada dalam kehidupan yang serba kepasifan, sehingga subordinasi perempuan terhadap laki-laki dianggap sebagai sesuatu yang alamiah. Di dunia jurnalistik dan media massa, kondisi ini sedikit banyak terpantul, karena perempuan lebih banyak terlibat dalam fungsinya sebagai cover dan model majalah atau sumber untuk diberitakan daripada sebagai penuang gagasan. %K Perempuan %D 2013 %I UIN SUNAN KALIJAGA %L digilib12194