%0 Thesis %9 Skripsi %A ALFIDA AMALINA - NIM. 03111358, %B Fakultas Adab %D 2008 %F digilib:1262 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K Problematika, terjemah, kalimat syarat, %T TARJAMAH KITAB DAURU AL MAR'AH AL MUSLIMAH FI AL MUJTAMI' LIJANAH AL MU'TAMAR AL NISA'I AL AWWAL WA MUSYKILAH TARJAMAH AL JAMAL AL SYARTHIYAH FIHI %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1262/ %X ABSTRACT Kajian skripsi ini adalah Problematika penerjemahan kalimat syarat dalam buku daura al-mar'ah al-muslimah fi al-mujtama'. Persoalan ini muncul dikarenakan bahasa sumber(bahasa Arab) dan bahasa sasaran (bahasa Indonesia) memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda.Dalam buku tersebut terdapat beberapa persoalan penerjemahan kalimat syarat. Pertama, bahasa Arab dan bahasa Indonesia memiliki struktur kalimat berbeda. Bahasa arab memiliki pola kalimat P+S dan S+P, sedangkan bahasa Indonesia pada umumnya memiliki pola kalimat S+P. Kedua, obyek kalimat syarat menjadi subyek kalimat jawab. Ketiga, subyek pada kalimat syarat(klausa terikat) dan kalimat jawab(klausa bebas) sama. Keempat, Mubtada'(kata benda) dan obyek pada kalimat syarat sama. Kelima, Mubtada' dan Fa'il pada kalimat syarat sama. Dalam hal ini penulis mencoba mengatasi problematika tersebut dengan dua strategi yaitu pengurangan unsur kalimat dan transposisi. Hal ini sengaja dilakukan guna memperoleh terjemahan yang baik dengan cara pengungkapan pesan sesuai dengan bahasa Indonesia. Sedangkan pendekatannya penulis memakai pendekatan sintaksis yaitu menguraikan relasi satu kata dengan kata lain yang membentuk frase atau kalimat. Hasil penelitian yang penulis dapatkan adalah, pertama pola kalimat bahasa sumber(bahasa Arab) yang tidak sesuai dengan pola kalimat bahasa sasaran(bahasa Indonesia) harus disesuaikan dengan pola kalimat bahasa sasaran(pola P+S menjadi S+P). Kedua, bila obyek kalimat syarat menjadi subyek kalimat jawab, maka obyek kalimat syarat umumnya dilesapkan. Ketiga, bila subyek kalimat syarat dan kalimat jawab sama, maka subyek pada kalimat syarat pada umumnya dilesapkan. Keempat, bila Mubtadak dan obyek pada kalimat syarat sama, maka dalam penerjemahannya mubtadak perlu dilesapkan. Kelima, bila Mubtadak dan Fa'il pada kalimat syarat sama, maka dalam penerjemahannya Mubtadak perlu dilesapkan. %Z PEMBIMBING: DRS. KHOIRON NAHDIYYIN, MA