%A NIM: 1120410041 ARIS NURLAILIYAH %O Pembimbing: Prof. Dr. H. Maragustam, MA %T FILSAFAT PENDIDIKAN JAWA DALAM PEMIKIRAN SYEKH SITI JENAR (Studi Analisis Syerat Siti Djenar Versi Tan Khoen Swie) %X Syekh Siti Jenar (SSJ) adalah tokoh kontroversial. Para peneliti berbeda pendapat tentang keberadaannya, tidak hanya dalam masalah keanggotan dalam dewan Walisongo. Namun, adanya SSJ sebagai tokoh mitos atau realitas masih mengundang perdebatan disana-sini. Disamping itu semua, beberapa naskah SSJ menceritakan tentang bagaimana tersohornya perguruan SSJ pada abad 15, sehingga ia mendapat gelar Syekh. Hal ini menunjukkan keberhasilannya dalam mendidik dan mencerdaskan masyarakat pada masanya. Menurut SSJ manusia adalah manifestasi Tuhan. Pemikiran-pemikiran SSJ yang sudah udhur, kalau dilihat lebih lanjut sesuai dengan filsafat eksistensialis, sehingga diakui atau tidak, pemikirannya masih sangat relevan digunakan pada masa ini. Sebagai salah satu usaha untuk mengkonstruk filsafat pendidikan Islam yang sering kali mencomot dari pemikiran barat lalu melabelinya dengan ayat-ayat Tuhan serta hadist-hadist Nabi. Karena, kita selalu saja suka menerima warisan konsep dari negara-negara lain, tanpa menimbang dan memilah apakah itu cocok atau tidak untuk diterapkan dalam kondisi masyarakat yang serba plural. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan dengan pendekatan filologi, karena ingin memahami dan menyalin teks untuk disesuaikan dengan teks aslinya kemudian membahasakan sesuai dengan bahasa zaman filolog tersebut. Sumber primer diambil dari serat SSJ versi Than Koen Swie sedangkan sumber skundernya dari buku-buku tentang SSJ yang ditulis oleh peneliti abad 20. Relevansi pemikiran SSJ bagi pendidikan Islam di era sekarang adalah metode pembelajaran yang lebih mengedepankan olah pikir dengan metode diskusi, dialog dan sebaginya. Sehingga murid memiliki ketajaman pikir, disamping itu murid juga harus diajari bagaimana berolah rasa agar memahami hakikat pengetahuan sesungguhnya. Selain metode, pengetahuan diyakini bersumber berasal dari yang satu yaitu Tuhan, maka dalam pendidikan tidak adanya perbedaan antara ilmu umum dan agama, semua ilmu saja saling melengkapi. Sehingga tujuan pendidikan bukan hanya menjadikan manusia yang rajin beribadah kepada Tuhan dan puasa sepanjang waktu, namun tujuan pendidikan menciptakan manusia mandiri secara duniawi dan ukhrowi. Kata Kunci: %K Syekh Siti Jenar, Manusia, Tuhan %D 2013 %I UIN SUNAN KALIJAGA %L digilib12641