%A NIM. 10110059 KURNIAWATI %O Pembimbing : Dr. Hj. Tatik Maryatut T, M.Ag %T SHAKHSIYYAT AL BATALAH AL ASASIYYAH FI AL RIWAYAH DU'A AL KARAWAN LI TOHA HUSAYN (DIRASAH TAHLILIYYAH PSIKOLOGIYYAH SHAKHSIYYAH LI SIGMUD FREUD) %X Penelitian ini berjudul Syakhshiyyatul Baṭalah al-Asāsiyyah Fir Riwāyati Du‘āʼ al-Karawān Li Ṭahā Ḥusein (Dirāsatun Tahlīliyyatun Sīkūlūjiyyatun Syakhshiyyatun Li Sigmund Freud). Yang melatari pemilihan judul penelitian ini adalah bahwa karya sastra merupakan fenomena psikologi yang menampilkan aspek-aspek kejiwaan manusia. Salah satu karya sastra yang demikian adalah novel yang berjudul Du‘āʼ al-Karawān karya Ṭahā Ḥusein. Novel ini mengisahkan kejiwaan yang dialami oleh tokoh utama Aminah yang mengalami perubahan kepribadian. Perubahan tersebut dikarenakan tekanan akan kerasnya kehidupan yang ada di sekitarnya. Tekanan-tekanan itulah yang mengakibatkan berubahnya kepribadian Aminah dan juga mengakibatkan kecemasan yang mendalam. Dari sinilah penulis meneliti kepribadian tokoh utama Aminah dalam novel Du‘āʼ al-Karawān dan gejala-gejala kejiwaan yang dialami serta bagaimana cara tokoh utama Aminah menghadapi gejala-gejala kejiwaan tersebut. Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan psikoanalisa yang dicetuskan oleh Sigmund Freud, sehingga perubahan kepribadian dan gejalagejala kejiwaan seperti di atas tersebut dapat diungkapkan. Freud membagi kepribadian menjadi tiga sistem, yaitu id, ego dan superego. Melalui psikoanalisa ini, dapat ditemukan hubungan yang saling tarikmenarik antara id, ego dan superego dalam diri tokoh utama. Id yang ada dalam diri tokoh utama adalah keinginannya untuk bebas dari kehidupan yang keras dan membalas dendam kepada insinyur. Adapun ego yang ada dalam diri tokoh utama adalah melarikan diri dari rumah keluarganya untuk mendapat kehidupan yang bahagia. Sedangkan super egonya adalah ia dapat mengendalikan hawa nafsu insinyur dan mendorongnya untuk mengejar hal yang bermoral. Selain itu tokoh utama mengalami gejala-gejala kejiwaan, di antaranya kecemasan riil yang diakibatkan karena kekerasan pamannya yang mengusirnya dari rumah tinggalnya tanpa belas kasihan, dan rasa takut yang ada dalam dirinya saat pamannya membunuh kakaknya. Hal itu semakin membuatnya cemas akan keselamatan dirinya. Ia merasakan tekanan yang sangat hebat dari tingkah laku pamannya sehingga ia takut akan dibunuh seperti kakaknya. Aminah juga mengalami kecemasan moral di mana saat ia ingin menuntut balas dendam terhadap insinyur, ia selalu takut merasa bersalah dan berdosa jika membunuh insinyur tersebut, sehingga menggagalkan niatnya untuk membalas dendam dan melupakannya. Pada akhirnya, kecemasan-kecemasan tersebut dapat diredakan dengan menggunakan mekanisme pertahanan ego sublimasi dan regresi yang ada dalam dirinya. Ia mencari kebahagian dan perlindungan dari tingkah laku pamannya yang mengancam jiwanya dan mengubah niatnya untuk membunuh insinyur dengan menolongnya. %D 2014 %I UIN SUNAN KALIJAGA %L digilib12644