@phdthesis{digilib12774, month = {July}, title = {KESATUAN TEMATIK DALAM SURAH-SURAH AL-QUR?AN (ANALISIS ATAS PEMIKIRAN AMIN AHSAN ISLAHI DALAM KITAB TADABBUR-I-QUR?AN) }, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = { NIM. 09532046 TRISNA HAFIFUDIN }, year = {2013}, note = {Drs. H. M. Yusron, M.A.,}, keywords = {kesatuan tematik al-Qur?an, ?am{\=u}d, pasangan surah, klasifikasi surah-surah, Makkiyah-Madaniyah.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12774/}, abstract = {Kritik sebagian orientalis terhadap al-Qur?an, di antaranya tertuju kepada sistematika susunan ayat-ayat dan surah-surah al-Qur?an. Mereka menganggap bahwa al-Qur?an merupakan sebuah kitab yang uraian dalam setiap surahnya kacau, sering terjadi pengulangan, bahkan terdapat kontradiksi di dalamnya. Para ulama ahli tafsir kontemporer kemudian berusaha meyakinkan mereka bahwa al-Qur?an merupakan kitab yang bagian-bagiannya saling terkait dan melengkapi satu sama lain. Hal ini mereka buktikan dengan merumuskan suatu prinsip tentang kesatuan tematik al-Qur?an. Salah satunya adalah kesatuan tematik dalam surah-surah al-Qur?an. Am{\=i}n A{\d h}san I{\d s}l{\=a}{\d h}{\=i} merupakan ulama Pakistan era kontemporer yang memiliki perhatian cukup besar terhadap kesatuan tematik dalam surah-surah al-Qur?an. Dalam kitab tafsirnya, Tadabbur-i-Qur?{\=a}n, I{\d s}l{\=a}{\d h}i mampu menunjukkan keterkaitan antarbagian al-Qur?an, baik itu antarberbagai persoalan{--}yang terkandung dalam ayat-ayat{--}dalam suatu surah, maupun antara satu surah dengan surah lainnya yang tersusun di dalam al-Qur?an, dengan konsep ?am{\=u}d sebagai karakteristik dari penafsirannya. Lantas, apa yang membedakan pemikiran dan langkah I{\d s}l{\=a}{\d h}{\=i} dengan para ulama lainnya dalam membuktikan kesatuan tematik dalam surah-surah al-Qur?an, serta apa yang dimaksud dengan konsep ?am{\=u}d dan bagaimana menentukannya, dirasa perlu untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Data primer yang dijadikan rujukan adalah kitab tafsir I{\d s}l{\=a}{\d h}{\=i} yang berjudul Tadabbur-i-Qur?{\=a}n. Sedangkan data sekundernya meliputi beberapa kajian yang membahas tentang pemikiran I{\d s}l{\=a}{\d h}{\=i} dan kajian tentang kesatuan al-Qur?an. Dalam mengolah data yang telah diperoleh, penulis menggunakan langkah deskriptif dan analitis-komparatif. Dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa guna membuktikan kesatuan tematik dalam surah-surah al-Qur?an ini, I{\d s}l{\=a}{\d h}{\=i} menawarkan konsep ?am{\=u}d, pasangan surah, dan klasifikasi surah-surah di dalam al-Qur?an. Dalam konsep am{\=u}d, I{\d s}l{\=a}{\d h}{\=i} memandang bahwa setiap surah itu memiliki tema pokok yang menyatukan antarbagian ayatnya. Melalui konsep pasangan surah, I{\d s}l{\=a}{\d h}{\=i} meyakini bahwa setiap surah itu memiliki pasangan atau kembaran yang berada persis di sampingnya. I{\d s}l{\=a}{\d h}{\=i} juga mengklasifikasi surah-surah di dalam al-Qur?an menjadi tujuh kelompok yang didasarkan atas susunan surah-surah Makkiyah dan Madaniyah. Setiap kelompoknya memiliki ?am{\=u}d sebagaimana dalam setiap surah. I{\d s}l{\=a}{\d h}{\=i} menguatkan sekaligus melandaskan hipotesisnya terkait pasangan surah dan klasifikasi surah-surah ke dalam tujuh kelompok ini dengan sebuah dalil, yakni surah al-{\d H}ijr [15] ayat 87 yang ditafsirkan dan sesungguhnya kami telah berikan kepadamu tujuh kelompok surah-surah yang terbentuk saling berpasangan, yakni al-Qur?an yang agung. Kata kunci: kesatuan tematik al-Qur?an, ?am{\=u}d, pasangan surah, klasifikasi surah-surah, Makkiyah-Madaniyah.} }