eprintid: 12784 rev_number: 30 eprint_status: archive userid: 71 dir: disk0/00/01/27/84 datestamp: 2014-06-12 06:55:13 lastmod: 2015-04-29 03:09:49 status_changed: 2014-06-12 06:55:13 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: ABD. SALAM , NIM. 10510024 title: ETIKA SOSIAL ABDURRAHMAN WAHID ispublished: pub subjects: fa divisions: jur_fa full_text_status: restricted keywords: Kata kunci : Etika sosial, akhlak, rukun sosial, pribumisasi Islam, kesejahteraan sosial. note: Pembimbing : Dr. Fahruddin Faiz, M.Ag. abstract: Krisis kemanusiaan di kalangan umat (Indonesia) beragama, menjadi bukti bahwa agama sudah kehilangan dinamika (paling) etisnya. Bagaimana tidak, agama yang sejatinya telah menyediakan pandangan dan cara hidup yang benar, justru abai (acuh) di tengah semakin maraknya kasus korupsi, diskriminasi dan kemiskinan, bahkan seringkali agama (Islam) justru menjadi alasan atas kekalnya tindak kekerasan dan dehumanisasi. Islam hanya tampak sebagai wujud kesalahan eskapistik yang “buta” atas setiap kemungkaran sosial yang terus terjadi. Barangkali cita “Islam sebagai agama keadilan, kemanusiaan dan kesejahteraan sosial”, sebagaimana pandangan beberapa kelompok Islam (dari yang paling “kiri” hingga yang paling “kanan”) hanyalah (desas)-desus dan “kabar angin”. Satu hal penting bahwa etika adalah bagian integral dari setiap sikap dan perbuatan manusia, terutama bagaimana manusia memahami dan merefleksikan suatu nilai yang diyakini kebenarannya dan harus dilakukan. Maka, dengan menelusuri motif-motif etika sosial dalam pemikiran Abdurrahman Wahid, yang memahami (melalui pribumisasi Islam) ajaran Islam (tauhid) secara kritis demi tergeraknya rukun sosial, penelitian ini bertujuan menggali kembali relevansi etika dalam konteks kamanusiaan dan keindonesiaan untuk menjawab setiap problem nyata kehidupan. Dengan pendekatan filosofis dan analasis-taksonomi, penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa kemuliaan akhlak merupakan cara paling tepat untuk mewujudkan cita mulia Islam di atas. Akhlak yang termaknai sebagai protes, kritik, oposisi dan kepedulian pada sesama, tidak sebatas sopan-santun. Etika akhirnya menjadi (kewajiban) kesadaran yang memahami tugas ketuhanan sebagai tugas kemanusiaan, ia mampu mendorong keberpihakan keimanan terhadap masalah kemiskinan, diskriminasi dan toleransi. Oleh karena itu, Islam tidak rigid dalam menghadapi realitas sosial masyarakat yang selalu berubah dan bisa keluar dari dirinya untuk memperjuangkan prinsip-prinsip kemanusiaan universal seperti demokrasi (syura), keadilan (‘adalah) dan persamaan (musawah), sebagaimana tujuan utama syariat Islam (maqashid al-syari’ah) yang berupa perlindungan terhadap hak-hak dasar manusia (al-kulliyat al-khamsah). date: 2014-05-06 date_type: published institution: UIN SUNAN KALIJAGA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: ABD. SALAM , NIM. 10510024 (2014) ETIKA SOSIAL ABDURRAHMAN WAHID. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12784/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12784/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf