eprintid: 12815 rev_number: 30 eprint_status: archive userid: 77 dir: disk0/00/01/28/15 datestamp: 2014-06-16 06:57:09 lastmod: 2018-08-24 06:59:28 status_changed: 2014-06-16 06:57:09 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: SOFIA HAYATI , NIM. 09523017 title: MINORITAS BUDDHIS DI TENGAH MAYORITAS MUSLIM (STUDI IMPLIKASI PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 9 DAN 8 TAHUN 2006 TERHADAP KEBEBASAN PENDIRIAN RUMAH IBADAH DI YAYASAN ADI DHARMA ARIF, KELURAHAN NGESTIHARJO, KASIHAN, BANTUL) ispublished: pub subjects: PC divisions: jur_pag full_text_status: restricted keywords: MINORITAS,BUDDHIS,MAYORITAS, MUSLIM note: Pembimbing: Ahmad Muttaqin, M.Ag., M.A., Ph.D. abstract: Persoalan mengenai pendirian rumah ibadah kembali menjadi sorotan tajam setelah dikeluarkanya Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama Nomor 9 dan 8 tahun 2006. Regulasi ini masih menimbulkan problematika dalam masyarakat serta rentan menimbulkan konflik antar umat beragama. Dalam melakukan kajian skripsi ini, penulis sepenuhnya tidak keluar dari dua rumusan masalah, yaitu: 1) bagaimana Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 9 dan 8 tahun 2006 berimplikasi terhadap keberagamaan minoritas (Umat Buddha) di Kelurahan Ngestiharjo, Kasihan, Bantul? 2) bagaimana respon dan strategi umat Buddha dalam menyikapi persoalan peraturan tentang pendirian rumah ibadah di Kelurahan Ngestiharjo, Kasihan, Bantul? Dengan demikian, kajian dalam skripsi ini bertujuan menjawab dua masalah yang telah dirumuskan di atas. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Penelitian ini dianalisis melalui metode deskriptif analisis kualitatif dengan menggunakan teori hegemoni dan dominasi Antonio Gramsci. Hegemoni adalah bahwa suatu kelas dan anggotanya menjalankan kekuasaan terhadap kelas-kelas di bawahnya dengan dua cara, yaitu kekerasan dan persuasi. Cara kekerasan (represif) disebut dengan tindakan dominasi, sedangkan cara persuasinya disebut dengan hegemoni. Terbitnya PBM No. 9 dan 8 tahun 2006 merupakan bentuk hegemoni yang dilakukan oleh pemerintah, sedangkan cara dominasi dapat terlihat dari penurunan papan nama vihara yang dilakukan para aparatur negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dikeluarkannya PBM No 9 dan 8 tahun 2006 masih menimbulkan beberapa implikasi, diantaranya: 1) memunculkan kesulitan pemenuhan administrasi oleh Yayasan Adi Dharma Arif, 2) memunculkan politisasi tokoh Agama Buddha, 3) memicu konflik antar umat beragama, serta 4) terjadinya tumpang tindih status agama dan keberagamaan. Realita di atas menimbulkan respon dari Umat Buddha untuk melakukan counter hegemony, diantaranya pemasangan papan nama vihara hingga berulang kali, disamping menggiatkan beberapa kegiatan yayasan. Kajian ini menunjukkan bahwa hegemoni dan dominasi pemerintah masih terlihat di masa reformasi. Demokrasi, kebebasan beragama, dan HAM masih menjadi realitas yang menimbulkan beberapa ketimpangan dalam masyarakat. date: 2013-07-18 date_type: published pages: 153 institution: UIN SUNAN KALIJAGA department: PERPUSTAKAAN thesis_type: skripsi citation: SOFIA HAYATI , NIM. 09523017 (2013) MINORITAS BUDDHIS DI TENGAH MAYORITAS MUSLIM (STUDI IMPLIKASI PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 9 DAN 8 TAHUN 2006 TERHADAP KEBEBASAN PENDIRIAN RUMAH IBADAH DI YAYASAN ADI DHARMA ARIF, KELURAHAN NGESTIHARJO, KASIHAN, BANTUL). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12815/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12815/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf