TY - THES N1 - Pembimbing : Agus Nuryatno, M.A., Ph.D. ID - digilib12835 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12835/ A1 - TANTO ALJAUHARIE TANTOWIE, NIM. 1220420023 Y1 - 2014/06/15/ N2 - Tanto Aljauharie Tantowie, Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Neurosains untuk Meningkatkan Karakter Kreatif, Kerja Keras dan Rasa Ingin Tahu. Pendidikan karakter telah menjadi isu nasional sejak dicanangkannya Gerakan Nasional Pendidikan Karakter pada tanggal 11 Mei 2010. Implementasi pendidikan karakter di lapangan, khususnya dalam proses pembelajaran masih perlu untuk terus dikembangkan. Hal ini didukung oleh data di lapangan yang menunjukkan guru masih cenderung menggunakan ceramah dalam pembelajaran, dan hanya mengintegrasikan karakter dalam tataran konten materi saja. Oleh karena itu penting untuk mengembangkan model pembelajaran yang terintegrasi karakter. Hasil wawancara menunjukaan bahwa penting untuk menanamkan karakter kreatif sejak dini, karena kreativitas sangat penting dalam menunjang kesuksesan seseorang; pada dasarnya perilaku yang mendorong untuk banyak bertanya dan membaca adalah dorongan rasa ingin tahu di dalam diri peserta didik; serta penting untuk mendorong peserta didik untuk selalu fokus dan sungguh-sungguh di dalam proses pembelajaran. Maka pada penelitian ini dikembangkan model pembelajaran untuk meningkatkan karakter kreatif, kerja keras dan rasa ingin tahu yang didasarkan kepada teori neurosains. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) model pembelajaran berbasis neurosains untuk meningkatkan karakter kreatif, kerja keras dan rasa ingin tahu; 2) mengetahui penerapan model pembelajaran berbasis neurosains untuk meningkatkan karakter kreatif, kerja keras dan rasa ingin tahu; 3) mengetahui efektifitas model pembelajaran berbasis neurosains untuk meningkatkan karakter kreatif, kerja keras dan rasa ingin tahu; 4) mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran berbasis neurosains untuk meningkatkan karakter kreatif, kerja keras dan rasa ingin tahu. Penelitian ini menggunakan metode research and development (R&D). Langkahlangkah penelitian mengacu kepada pendapat Thiagarajan (4D), meliputi empat tahap: Define, Design, Develop, dan Dessiminate. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V-C MIN Tempel Ngaglik Sleman Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara, studi pustaka, kuesioner, tes, dan observasi. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian sebagai berikut: 1) Model pembelajaran berbasis neurosains untuk meningkatkan karakter kreatif, kerja keras dan rasa ingin tahu mengikuti langkahlangkah sebagai berikut: a) kegiatan awal guru melakukan: apersespsi; menjelaskan relevansi isi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari; menjelaskan secara singkat isi materi; menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai. b) Pada kegiatan inti guru melakukan: pengkondisian kelas dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran; menjelaskan reward bagi yang menjawab benar; menyampaikan pertanyaan yang menantang dan memotivasi; peserta didik menggali jawaban dalam sumber belajar; peserta didik melempar bola kertas untuk menentukan siapa yang menjawab; peserta didik menjawab pertanyaan; demikian seterusnya; mengajukan pertanyaan divergen; peserta didik menjawab pertanyaan divergen; membuat peta konsep materi yang disampaikan; guru memberi kesempatan untuk bertanya. c) pada kegiatan akhir guru mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan, mengevaluasi serta menyampaikan materi minggu selanjutnya. 2) Rata-rata skor angket keterterapan model pembelajaran (respon guru) sebesar 3,39 kategori baik, dan rata-rata hasil observasi keterterapan model pembelajaran sebesar 3,50 kategori sangat baik. 3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran BN-UMK secara umum efektif untuk meningkatkan pencapaian kompetensi akademik peserta didik, dan efektif untuk meningkatkan karakter kreatif kerja keras peserta didik. Hasil uji-t menunjukkan ada perbedaan signifikan antara nilai pretest dan posttest, terjadi peningkatan sebesar 19,464. Adapun rata-rata skor hasil observasi karakter pada pertemuan pertama termasuk kategori mulai terlihat (2,42) dan pada pertemuan kedua termasuk kategori mulai berkembang (2,78). 4) Rata-rata skor respon peserta didik pada uji coba terbatas sebesar 3,38 kategori baik, dan pada uji coba diperluas sebesar 3,39 kategori baik. PB - UIN SUNAN KALIJAGA KW - Keyword: model pembelajaran KW - neurosains KW - karakter KW - kreatif KW - kerja keras KW - rasa ingin tahu M1 - skripsi TI - PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS NEUROSAINS UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KREATIF, KERJA KERAS DAN RASA INGIN TAHU AV - restricted ER -