TY - THES N1 - Pembimbing: Prof. Dr. Suryadi, M.Ag. ID - digilib12874 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12874/ A1 - KHOIRUN NISA?, NIM. 09532050 Y1 - 2013/06/28/ N2 - Al-Qur?an datang membawa dimensi-dimensi baru dalam studi tentang agama serta mengajak manusia untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. Melalui perhatian yang mendalam terhadap ayat-ayat kauniyah, manusia akan memahami kekuatan hakiki alam semesta. Manusia dapat melakukan penelitian dan observasi terhadap fenomena alam semesta kemudian dilanjutkan dengan melakukan refleksi yang mendalam mengenai rahasia dan keajaibanNya. Seperti halnya, Tantawi Juahari. Dalam kitab tafsirnya al-Jawa>hir fi Tafsi>r al-Qur?a>n al-Kari>m, Mufassir Mesir yang masuk dalam kategori periode modern tersebut sangatlah ?apik? dalam menguraikan penafsiran ayat-ayat kauniyah dengan elaborasi ilmu pengetahuan. Pengetahuan yang ia miliki sebagai fisikawan membantu dalam memahami al-Quran, sehingga tak heran jika menghasilkan karya yang sangat terkenal di kalangan sarjana Muslim maupun Barat. Penelitian ini berusaha untuk mengkaji penafsiran yang dilakukan oleh T}ant}a>wi> Jauhari> dalam kitab tafsir al-Jawa>hir fi Tafsi>r al-Qur?a>n al-Kari>m terkait tema peredaran Matahari dalam al-Qur?an. Peneliti menggunakan metode deskriptif-analisis dan pendekatan hermeneutika filosofis untuk mengkaji pemikiran T{ant}a>wi> Jauhari> yang terkait dengan tema tersebut. Secara khusus, Kajian ini mencoba mengungkap pertanyaan tentang bagaimana penafsiran T{ant}a>wi> Jauhari> tentang peredaran Matahari serta urgensi dan relevansi penafsiran T{ant}a>wi> Jauhari terkait peredaran Matahari dalam kitab al-Jaw?hir fi> Tafs?r al-Qur??n Kari>m dengan konteks sekarang. Dari hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa penafsiran T{ant{a>wi tentang ayat-ayat peredaran Matahari ternyata sesuai dengan realitas dan teori sains modern. Pertama, Allah menundukkan Matahari sehingga ia beredar sesuai dengan orbit yang telah ditentukan. Kedua, Matahari beredar sesuai dengan orbitnya. Orbit ini mempunyai batasan yang telah ditentukan. Batas tersebut terdiri dari batas waktu dan batas tempat yang tetap. Batas waktu adalah batas berakhirnya peredaran Matahari yaitu berakhirnya alam semesta (hari kiamat), sedangkan batas tempat adalah batas Matahari berada di titik tertinggi dan titik terendah. Selain itu, Matahari juga melakukan dua pergerakan yang disebut dengan gerak cepat (diurnal) dan gerak lambat (annual). Ketiga, Matahari digolongkan ke dalam jenis bintang, sehingga ia bisa mengeluarkan cahayanya sendiri dan menyinari benda-benda langit di sekitarnya, termasuk Bumi. Penafsiran ilmiah T{anta>wi> Jauhari ini> merupakan bentuk penafsiran kontemporer yang bersifat tentatif, artinya harus selalu diperbarui. Meskipun setelah diteliti hasilnya valid, akan tetapi sangat dimungkinkan untuk masa mendatang sudah tidak sama lagi. Walaupun demikian, Apa yang diungkap oleh Tantawi merupakan salah satu bentuk kemukjizatan ilmiah al-Qur?an yang menjadi bukti kebesaran Allah. Kebenaran ilmiah tersebut seharusnya semakin meningkatkan keimanan kaum Muslim dan menjadi semangat untuk mengembangkan sains agar mampu mengetahui sifat dan tingkah laku alam sekitarnya pada kondisi-kondisi tertentu, dan dengan penguasaan sains, kaum Muslim juga dapat membuat kondisi yang sedemikian rupa agar dapat memberikan manfaat untuk kebaikan hidup manusia PB - UIN SUNAN KALIJAGA KW - PEREDARAN MATAHARI KW - TANTAWI JAUHARI M1 - skripsi TI - PEREDARAN MATAHARI DALAM AL-QUR?AN (STUDI ATAS PENAFSIRAN TANTAWI JAUHARI DALAM KITAB AL-JAWAHIR FI TAFSIR AL-QUR?AN AL-KARIM AV - restricted EP - 140 ER -