%0 Thesis %9 Skripsi %A SYARIF HIDAYAT, NIM. 10350016 %B FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM %D 2014 %F digilib:12880 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K Kata Kunci: Upacara Perkawinan Adat, Tradisi Begalan, Makna Simbolik Perlengkapan Begalan dan Konsep Keluarga Sakinah. %T KONSEP KELUARGA SAKINAH DALAM TRADISI BEGALAN (STUDI TERHADAP MAKNA SIMBOLIK DI DALAM PERLENGKAPAN TRADISI BEGALAN DALAM PERKAWINAN ADAT BANYUMAS DI DESA KALIWEDI, KECAMATAN KEBASEN, KABUPATEN BANYUMAS, PROVINSI JAWA TENGAH) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12880/ %X Dalam penulisan skripsi ini, peneliti membahas tentang tradisi perkawinan adat yang ada di wilayah Desa Kaliwedi, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas. Hal ini dilatar belakangi oleh kepercayaan masyarakat Banyumas khususnya di Desa Kaliwedi yang menganggap bahwa, jika dalam sebuah perkawinan pengantin wanita adalah anak pertama dalam keluarga tersebut, maka wajib diadakan sebuah tradisi begalan, tradisi tersebut dipercaya sebagai tolak bala untuk kedua calon pengantin. Selain itu tradisi begalan juga mengandung fungsi yang sangat penting yaitu berisi wejangan atau pesan bagi kedua calon pengantin. Rumusan masalah yang dikaji dalam skripsi ini adalah makna simbolik figur pemain tradisi begalan dalam perkawinan adat Banyumas serta makna simbolik yang terkandung dalam perlengkapan tradisi begalan di Desa Kaliwedi, jika dilihat dari perspektif keluarga sakinah. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang bersifat deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sudut pandang yang digunakan sebagai pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan normative berdasarkan pada teori-teori keluarga sakinah. Data yang diperoleh berupa data kualitatif kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deduktif. Berdasarkan hasil penelitian dan pemaparan data serta analisis data yang telah dilakukan, figur pemain dalam tradisi begalan yang ada di Desa Kaliwedi terdiri dari dua orang yaitu, Joko Sengkolo dan Joko Kelantung. Kedua figur pemain tersebut sangat berperan penting dalam pelaksanaan tradisi begalan. Kedua figur tersebut menceritakan alur tradisi begalan dengan cara berdialog, mereka menjadi media transformasi nilai-nilai simbolik yang terkandung dalam perlengkapan begalan. Jika dilihat dari sisi sosiologis makna yang terkandung dalam simbol-simbol perlengkapan begalan telah memenuhi sembilan fungsi keluarga yaitu, fungsi Biologis, Ekonomi, Kasih Sayang, Pendidikan, Perlindungan, Memasyarakatkan, Rekreasi, Status Keluarga dan Fungsi Beragama. Jika apa yang ada dalam tradisi begalan bisa diterima dan dijalankan oleh kedua calon pengantin tidak menutup kemungkinan bahwa fungsi-fungsi keluarga akan berjalan baik dan niscaya kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera akan terbentuk. Dari semua makna yang telah dijabarkan dapat ditarik benang merah bahwa dalam tradisi begalan, makna yang terkandung secara simbolik dalam perlengkapan begalan merupakan sebuah konsep keluarga sakinah yang diperuntukkan bagi pasangan pengantin yang hendak mendayung bahtera rumah tangga, supaya keluarga yang terbentuk dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. %Z Pembimbing : Dr. A. Bunyan Wahib, MA