%A NIM. 09520017 HENDRA LESMANA %O Pembimbing: Dr. Ustadi Hamsah, M.Ag %T KONSTRUKSI SOSIAL-BUDAYA DAN MAKNA AIR SUCI SENDANG MBEJI PADUKUHAN PARANGREJO GIRIJATI PURWOSARI GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA BAGI PARA PEZIARAHNYA %X Pemitosan air Suci Sendang Mbeji merupakan fenomena yang sangat unik dalam masyarakat Parangrejo. Bukan hanya karena dalam pemitosan tersebut banyak dimunculkan berbagai varian tradisi yang menyiratkan ciri-ciri kebudayaan masyarakat Jawa yang memiliki corak animisme dan dinamisme. Tetapi lebih dari itu, ternyata dalam tradisi tersebut, menyimpan kearifan lokal yang luar biasa. Kearifan yang mengajarkan bagaimana memperlakukan alam dan bagaimana seharusnya manusia hidup di alam. Kekuatan-kekuatan tradisi tersebut ternyata mampu mengontrol masyarakat untuk selalu menjaga kelestarian alam, dan hidup harmonis antar pemeluk agama lain. Hal tersebut yang tidak dimiliki oleh masyarakat modern yang cenderung eksploitatif terhadap alam dan tak jarang agama menjadi sumber konflik. Inilah alasan yang mendasari penulis melakukan penelitian “Konstruksi Sosial-Budaya dan Makna Air Suci Sendang Mbeji di Padukuhan Parangrejo bagi Para Peziarahnya”. penelitian ini berupa penelitian lapangan yang lebih memfokuskan pada pengkajian fenomena dan konstruksi masyarakat Parangrejo terhadap air suci sendang mbeji dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif lebih menekankan pada analisa kultur masyarakat dan tradisi-tradisi yang terkait dengan sendang mbeji, dan memberikan peluang bagi penulis untuk meneliti fenomena yang terjadi pada masyarakat Parangrejo secara holistik. Karena menurut peneliti tindakan yang terjadi di masyarakat bukanlah tindakan yang diakibatkan oleh satu dua faktor akan tetapi melibatkan sekian banyak faktor yang saling terkait dalam dunia sosial mereka. Setelah melakukan penelitian, penulis menemukan ada tiga hal yang menjadi inti dalam skripsi ini. Pertama, bahwa pemunculan mitos air suci sendang mbeji sudah ada sejak zaman dahulu kala dan menemukan legitimasinya dengan adanya tradisi peziarahan di Sendang Mbeji sehingga eksistensi dari mitos tersebut telah mengakar dan kokoh. Kedua, Makna Air Suci Sendang Mbeji bagi masyarakat khususnya bagi para peziarah memiliki posisi yang sangat urgen, ketergantungan mereka terhadap air tidak bisa dapat tergantikan, mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan ekonomis tergantung pada sendang tersebut, selain itu bagi para peziarah sendang mbeji dianggap sebagai simbolisasi yang sakral sehingga air tersebut bisa digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu. Ketiga, sebuah tradisi tidak akan bisa bertahan lama jika tidak dibangun dengan mitos yang kuat. Bagi masyarakat Parangrejo khususnya bagi para peziarah berasumsi bahwa pemitosan tersebut mampu menjadi legitimasi dalam pelembagaan tradisi. Pada tahap pelembagaan (institusionalisasi) fungsi mitos menjadi lebih luas. Dari adanya tradisi berziarah di sendang mbeji menandakan di sana terjadi konstruksi sosial di segala aspek kehidupan. Di mana tergambar adanya relasi antara manusia dengan alam, relasi antar agama, keberagamaan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa air suci sendang mbeji memiliki peran dan fungsi yang sangat sentral bagi kehidupan umat manusia, khususnya bagi masyarakat setempat, dan para peziarah yang datang dari berbagai daerah di pulau Jawa. %K KONSTRUKSI SOSIAL-BUDAYA, AIR SUCI SENDANG MBEJI, PURWOSARI GUNUNG KIDUL %D 2013 %I UIN SUNAN KALIJAGA %L digilib12928