%0 Thesis %9 Skripsi %A ABD WALID , NIM. 08370048 %B FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM %D 2014 %F digilib:12991 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K Kata kunci ; sirkulasi, elit, kekuasaan %T KONTESTASI ANTARA KHOLILURRAHMAN VERSUS AHCMAD SYAFI’I DALAM PRAKTEK DEMOKRATISASI LOKAL (FENOMENA PEMILIHAN KEPALA DAERAH SEBAGAI MOMENTUM SIRKULASI ELIT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH 2013 PAMEKASAN) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12991/ %X Demokratisasi merupakan sebuah urunan dari sistem politik yang dinamakan demokrasi. Sedangkan Demokrasi secara etimologis mengandung makna dan pengertian yang universal. Salah satunya adalah “government of the people, by the people, and for the people”. Menurut bahasa, Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu dari Demos (Rakyat) dan Cratos atau Cratein (pemerintahan atau kekuasaan). Demokrasi berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat. Oleh karena itu dalam sistem Demokrasi rakyat mendapat kedudukan penting didasarkan adanya rakyat memegang kedaulatan. Berdasarkan dari permasalahan dilapangan maka“bagaimana paktek sirkulasi elit untuk mendapatkan kekuasaan pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pamekasan pada tahun 2013”. Pareto dan Masco digunakan sebagai pisau analisis untuk melihat fakto-faktor yang mempengaruhi “bagaimana praktek sirkulasi elit untuk mendapatkan kekuasaan pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pamekasan pada tahun 2013”. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik tentang persoalan di atas, peneliti menggunakan metode penelitian diskriptif yaitu peneliti menggambarkan dan menganalisis tentang “bagaimana paktek sirkulasi elit untuk mendapatkan kekuasaan pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pamekasan pada tahun 2013”. yang mana sumber data didalam penelitian ini diperoleh melalui data primer dan sekunder yang kemudian diolah untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Penelitian ini menemukan berapa hal “paktek sirkulasi elit untuk mendapatkan kekuasaan pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pamekasan pada tahun 2013 di antaranya adalah alasan pragmatis yaitu untuk memperjuangkan bagaimana sejarah saat elit tersebut pemerintah dan bagaimana ia menjalankan jabatannya. Alasan lain adalah karena faktor ideologis adalah bahwa mereka ingin memperjuangkan prinsip-prinsip pemilu tersebut dapat kita pahami pemilu merupakan kegiatan politik yang sangat penting dalam proses penyelenggaraan kekuasaan dalam sebuah negara yang menganut prinsip-prinsip demokrasi. membawa berbagai dampak, namun dalam kajian ini hanya memfokuskan pada dampak positif dan negatif. Di lihat dari aspek positif, Pemilihan kepala Daerah pada tahun 2013 dinilai berhasil mandorong sirkulasi elit politik. Proses demokrasi di negeri ini dinilai telah mengikuti kaidah-kaidah transparansi dan akuntabilitas politik yang benar, meskipun harus melalui jalan politik yang amat terjal. Keterbukaan media (televisi, radio, koran, majalah dan media sosial) juga berhasil melakukan pendidikan politik. Di lihat dari aspek negatif, Masyarakat kita tidak bisa lagi dibujuk-rayu dengan iming-iming materi atau uang. Mereka kini sudah bisa membedakan siapa elit politik yang tahu, mau dan mampu berjuang untuk kepentingan masyarakat, dan siapa elit politik yang hanya bisa bicara atau sekadar tebar pesona. Mereka juga sudah bisa membedakan siapa figur yang memiliki gagasan jernih, baru, dan siapa figur yang sesungguhnya telah lelah, tua dan hanya pandai bernostalgia. %Z Pembimbing : Dr. Ahmad Yani Ashori, S.Ag., M.Ag.