%0 Thesis %9 Skripsi %A AJENG DIAH RAHMADINA, NIM. 10250051 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2014 %F digilib:13026 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K Kata Kunci: Dual diagnosis, Penyalahgunaan NAPZA,Therapeutic Community (TC) %T INTERVENSI PEKERJA SOSIAL TERHADAP KLIEN DUAL DIAGNOSIS DALAM RUANG LINGKUP THERAPEUTIC COMMUNITY DI PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) “SEHAT MANDIRI” YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13026/ %X Seiring dengan maraknya kasus penyalahgunaan dan peredaran NAPZA, Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) “Sehat Mandiri” yang merupakan salah satu unit lembaga dibawah naungan Dinas Sosial DIY tetap konsisten memberikan pelayanan sosial bagi para korban penyalahgunaan NAPZA, yang berupaya untuk mengembalikan keberfungsian sosial klien yang menjadi korban penyalahgunaan NAPZA dengan menjalankan metode Therapeutic Community (TC), tak terkecuali bagi klien yang mengalami gangguan mental berat disertai dengan penyalahgunaan NAPZA atau yang disebut dengan istilah dual diagnosis. Dual diagnosis yang memiliki kriteria umum seperti memiliki masalah yang lebih berat dan kronis, masa krisis yang dialami lebih lama, menjalani treatment yang lebih lama, dan rentan terhadap relapse (kambuh). Hal ini merupakan salah satu tema yang cukup menarik, mengingat penelitian tentang dual diagnosis belum banyak ditemukan terlebih dalam ilmu kesejahteraan sosial. Penelitian ini berupaya mendeskripsikan intervensi yang dilakukan oleh pekerja sosial terhadap klien penyalahguna NAPZA yang mengalami dual diagnosis di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) “Sehat Mandiri”. Selain itu, dalam penelitian ini juga berupaya mendeskripsikan tentang dampak yang dialami oleh klien dual diagnosis setelah menjalani proses rehabilitasi di PSPP “Sehat Mandiri” Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah staf pejabat fungsional yaitu 1 orang pekerja sosial yang menjadi pendamping klien dual diagnosis di Panti Sosial Pamardi Putra “Sehat Mandiri”. Kemudian kelompok klien yang tergolong mengalami dual diagnosis, sebanyak 3 orang klien dual diagnosis yang memiliki kriteria gangguan yang berbeda, yaitu mengalami gangguan split personality, skizofrenia, dan psikotik. Sedangkan obyek penelitian ini adalah masalah yang diteliti yaitu proses dan tahap-tahap serta dampak dari intervensi pekerja sosial terhadap klien dual diagnosis di Panti Sosial Pamardi Putra “Sehat Mandiri” Yogyakarta. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis dan pengecekan kebsahan data menggunakan metode triangulasi sumber data dan triangulasi dokumentasi. Yaitu dengan mencocokan hasil wawancara dengan observasi lapangan dan dokumentasi yang akan dibandingkan hasilnya. Dari penelitian ini ditemukan bahwa, dalam melakukan intervensi terhadap klien dual diagnosis menggabungkan 3 unsur terapi yaitu Therapeutic Community (TC), medis, dan psikologis yang dilakukan secara simultan. Adapun 3 jenis terapi bagi dual diagnosis yaitu terapi sekuensial, terapi paralel dan terapi terintegrasi. Walaupun pada kenyataaanya, klien dual diagnosis tidak dapat sembuh secara total, namun beberapa dampak dan perubahan ke arah yang baik terjadi pada beberapa klien dual diagnosis di PSPP. Adapun dampak dan perubahan tersebut dapat dilihat dari aspek medis yaitu penurunan dosis obat dan aspek psikososial yaitu perubahan yang dapat dilihat dari sikap dan perilaku klien dual diagnosis. %Z Pembimbing : Abidah Muflihati M. Si