@phdthesis{digilib13100, month = {June}, title = {REVIKTIMISASI PEREMPUAN KORBAN PERKOSAAN DALAM MEDIA MASSA }, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = { NIM. 10210029 INTAN PRATIWI}, year = {2014}, note = {Pembimbing : Dr. H. Akhmad Rifa?I, M.Phil. }, keywords = {Kata Kunci: Reviktimisasi, Perempuan, Berita Perkosaan, Relasi Kuasa }, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13100/}, abstract = {INTAN PRATIWI (10210029). Skripsi ini berjudul REVIKTIMISASI PEREMPUAN KORBAN PERKOSAAN DALAM MEDIA MASSA, tema perempuan memang kerap menjadi topik yang menarik untuk diteliti. Namun, penelitian yang sudah ada hanya sekedar menunjukan bahwa perempuan termarjinalisasi dalam teks. Dalam penelitian ini, peneliti akan menunjukan bagaimana media harusnya memposisikan perempuan. Penelitian ini juga henda menunjukan bahwa yang menimpa perempuan bukan hanya diskriminasi dalam teks, tetapi lebih jauh media sudah melakukan pemerosotan martabat perempuan melalui pemberitaan. Peran media sebagai legitimasi ideologi kerap kali memposisikan perempuan sebagai kelompok yang didiskriminasi. Penelitian ini menggunakan analisis wacana model Sara Mills, model ini yang paling cocok untuk membongkar ideologi patriakhi dan stereotipe yang diam diam disisipkan oleh media massa ke otak masyarakat, sehingga melanggengkan dominasi patriaki yang timpang. Penelitian ini mengambil sample berita dugaan perkosaan yang menimpa RW, seorang perempuan yang diduga diperkosa oleh Sitok Srengenge. Sejauh proses hukum yang berjalan, pemberitaan yang hadir malah lebih mengarah pada konflik kepentingan dan konflik kekuasaan. Selain itu, meski belum ada putusan secara hukum, media lebih dulu memberikan putusan lewat konstruksi pemberitaan. Dari penelitian ini ditemukan 3 indikator sikap media yang menempatkan perempuan pada posisi yang termarjinalkan. Pertama, RW dilabeli dengan kalimat atau frasa tertentu yang menyebabkan stigma terhadapnya, kedua, memposisikan RW sebagai obyek penceritaan, ketiga, masih banyak kalimat pasif, serta kalimat bias yang digunakan oleh Republika Online dalam membingkai kasus dugaan perkosaan ini. Penelitian ini mengambil 51 berita yang dimuat di www.republika.co.id dalam rentang waktu 29 November 2013 hingga 17 Maret 2014. } }