@phdthesis{digilib1311, month = {July}, title = {PENGINGKARAN KEPADA TUHAN (Konsep dan Makna Kufr menurut Toshihiko Izutsu dan M. Quraish Shihab)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 03531382 Lies Mayasaroh}, year = {2008}, note = {Pembimbing I : Drs. M. Yusron, MA.}, keywords = {kufr; pengingkaran; Toshihiko Izutsu; Metode Maudui; hadits}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1311/}, abstract = {Kufr pada dasarnya merupakan antitesis dari iman, sedangkan iman adalah bagian dari ajaran atau aspek Islam yang paling pokok dan fundamental. Bila sistem iman rusak, maka runtuhlah bangunan agama secara keseluruhan. Pembahasan masalah kufr dengan demikian merupakan kunci pembuka untuk memahami lebih dalam tentang makna iman. Al-Qur'an memaparkan kufr sebagai sumber dan sentral dari segala kejahatan serta menjadikannya sebagai lawan dari iman, yang merupakan induk dari segala kebaikan. Pengetahuan yang komprehensif mengenai kufr, sekaligus akan menambah pengetahuan tentang iman. Skripsi ini ditujukan untuk menjawab persoalan sekitar konsep kufr dalam al-Qur'an menurut perspektif dua tokoh yang memiliki perbedaan konseptual dalam studi al-Qur'an. Dengan adanya beberapa perpedaan metode penafsiran dari kedua tokoh tersebut maka dapat terumus dalam pertanyaan-pertanyaan berikut: bagaimana inti konsep kufr dalam al-Qur'an menurut Toshihiko Izutsu dan Muhammad Quraish Shihab? bagaimana persamaan dan perbedaan metode penafsiran al-Qur'an yang diterapkan kedua tokoh tersebut dalam menganalisis inti konsep kufr dalam al-Qur'an ? Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptifkomparatif. Adapun metode pengumpulan datanya adalah dengan metode dokumentasi yang berusaha mengumpulkan seluruh data primer dan sekunder. Data primer pada penelitian ini adalah buku-buku karya kedua tokoh tersebut khususnya buku yang berjudul Ethico-Religious Concept in the Qur'an untuk Toshihiko Izutsu dan Tafsir al-Mishbah untuk M. Quraish Shihab. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah literatur-literatur yang berkaitan dengan pembahasan masalah kufr secara umum. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan metode analisis komparatif. Adapun metode pendekatan yang dipakai adalah historis dan linguistik. Menurut Toshihiko Izutsu dan Quraish Shihab kata kufr dan derivasinya di dalam al-Qur'an digunakan untuk menjelaskan dua aspek makna yang berbeda yaitu makna religius dan non-religius. Pada aspek non-religius, kufr bermakna bahasa murni yang berarti, "menutupi'. Sedangkan pada aspek religius, kata ini mempunyai makna yang beragam yang tidak dapat dipisahkan dengan beberapa kata lain yang mengikutinya. Toshihiko Izutsu menggunakan metode semantik dalam menganalisis kata kunci yang berhubungan erat dengan kata kufr, sehingga selain kata kufr masih banyak kata-kata lain yang menunjukkan karakteristik kekufuran. Metode yang diterapkan Izutsu sangat rigid karena jika seseorang melakukan perbuatan kufr, maka ia disebut dengan kafir yang sejajar dengan istilah-istlah lain seperti zalim dan fasiq. Sementara Quraish Shihab dalam kitabnya Tafsir Al-Misbah cenderung menggunakan pendekatan tekstualkontekstual, dimana teks al-Qur'an sebagai pusat. Metode seperti ini melahirkan pemahaman bahwa jika seseorang melakukan perbuatan kufr, maka ia tidaklah sejajar dengan istilah-istilah lain, karena diantara istilah-istilah dalam al-Qur'an tersebut masing-masing mempunyai esensi dan eksistensi sendiri.} }