@phdthesis{digilib13125, month = {June}, title = {PATRIARCHY IN IBSEN? S A DOLL?S HOUSE }, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 10150018 ISHOMUDDIN }, year = {2014}, note = {Pembimbing : Margo Yuwono, M. Hum. }, keywords = {Kata-kata kunci: Drama, sistem patriarki, ekonomi, dominasi laki-laki. }, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13125/}, abstract = {Karya sastra adalah media untuk mengekspresikan dan merefleksikan hidup. A Doll?s House adalah karya sastra yang ditulis oleh Henrik Ibsen, seorang dramawan yang mengkritik kondisi sosial Norwegia pada abad ke Sembilan belas. Masalah yang terjadi di Norwegia pada saat itu adalah tentang status sosial, dimana posisi perempuan dibawah posisi laki-laki. Status sosial dimasyarakat itu kemudian mempengaruhi hubungan keduanya didalam rumah tangga. Dalam hal pekerjaan, laki-laki bekerja diluar rumah sedangkan perempuan fokus pada urusan rumah tangga. Kondisi ini kemudian menciptakan ketidakseimbangan. Laki-laki memiliki peran lebih penting sehingga mendominasi dan memegang aturan keluarga. Dalam hal ini, Penulis meneliti kasus patriarki didalam drama A Doll?s House dengan menggunakan teori Marxist feminisme. Pertama-tama penulis menganalisa hubungan antara laki-laki dan perempuan didalam keluarga, seperti konsep pembagian kerja yang dilakukan oleh laki-laki. Kemudian, penulis menjelaskan pengaruh yang diterima oleh perempuan atas sistem patriarki tersebut. Disamping itu, Penulis juga menjelaskan pesan-pesan yang disampaikan oleh Ibsen dan pandangan Islam terhadap sistem patriarki yang terjadi pada drama A Doll?s House. Dari penelitian ini, penulis mendapatkan hasil bahwa sistem patriarki yang terjadi pada drama A Doll?s House telah merugikan perempuan karena perempuan tidak memiliki peran sentral didalam masyarakat maupun keluarga, sehingga perempuan terpinggirkan dan tertekan. Kemudian, pesan yang disampaikan oleh Ibsen melalui drama ini adalah untuk membuka wawasan tentang status sosial dan agar perempuan banyak melakukan aktifitas di ruang publik sehingga bisa bersaing dengan laki-laki. Disamping itu, Islam mengatur kehidupan umatnya dengan hidup saling berdampingan dan seadil-adilnya untuk menciptakan kesejahteraan hidup bagi umatnya. } }