TY - THES N1 - Pembimbing : Dr. Hj. Siti Maryam, M.Ag. ID - digilib13150 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13150/ A1 - HENI FITROTUL MUNA , NIM.10120071 Y1 - 2014/06/20/ N2 - Dinasti Shafawiyah merupakan salah satu dari tiga dinasti besar yang mempunyai peradaban tinggi pada abad pertengahan. Dinasti Shafawiyah didirikan oleh Syah Isma?il I pada tahun 1501 M. Nama Shafawiyah dinisbatkan kepada Syekh Ishak Shafiuddin, pendiri Tarekat Shafawiyah. Shafiuddin mengubah gerakan keagamaan yang awalnya hanya merupakan kelompok pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di daerah Persia, Syiria, dan Anatolia. Pada masa kepemimpinan Syah Ismail I, Shafawiyah yang pada mulanya merupakan gerakan keagamaan berubah menjadi dinasti, sebuah pemerintahan yang besar di Iran. Sebelum menjadi Syah Iran, Isma?il I sudah menaklukkan beberapa wilayah, salah satunya Azerbaijan. Setelah menaklukkan Azerbaijan, dalam khutbah Jum?atnya, ia memplokamirkan diri sebagai Syah Iran dan menjadikan Tabriz sebagai ibu kotanya. Bersamaan dengan itu, Syah Isma?il I menetapkan Syi?ah sebagai madzhab resmi negara. Kepemimpinan Syah Isma?il I mencapai kesuksesan. Dalam sepuluh tahun pertama, Isma?il I berhasil menaklukkan beberapa wilayah, mencakup seluruh Persia, Bulan Sabit Subur, Sirwan, sekitar Laut Kaspia, dan Khurasan. Dia selalu menang dalam pertempuran. Para pengikutnya menganggap dia adalah ?Bayangan Tuhan di Muka Bumi?. Akan tetapi, pada pertempuran di Chaldiran tahun 1514 M, Syah Isma?il I dikalahkan oleh Sultan Salim dari Turki Utsmani. Oleh karena itu, anggapan bahwa Syah adalah pemimpin yang tidak terkalahkan, terbantahkan. Di samping keberhasilan dalam perluasan wilayah, Ismail mempunyai prestasi unggul dalam menetapkan kebijakan keagamaannya, yaitu menetapkan Syi?ah sebagai madzhab resmi Negara. Dalam menetapkan Syi?ah sebagai madzhab resmi Negara, ia menghalalkan berbagai cara untuk melancarkan kebijakannya. Ia tidak segan-segan melakukan pemberontakan bahkan pembantaian. Kebijakan Syah Isma?il I dapat dikatakan berhasil walaupun tidak menyeluruh. Pengaruh kebijakan Syah Isma?il I bisa dirasakan sampai sekarang, Syi?ah menjadi madzhab yang dianut oleh mayoritas penduduk Iran. Penelitian ini adalah penelitian historis yang bertujuan merekontruksi terhadap kebijakan yang diterapkan oleh Syah Isma?il I secara kronologis dan sistematis, agar peristiwa tersebut dapat dipahami. Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan menggunakan penelitian kepustakaan yaitu penelitian dengan sumber tertulis seperti buku dan jurnal. Rumusan masalah yang dijadikan panduan penelitian adalah; Bagaimana kondisi sosial-keagamaan Iran menjelang kepemimpinan Syah Isma?il I; Bagaimana kepemimpinan dan kebijakan Syah Isma?il I; Bagaimana pengaruh kebijakan keagamaan Syah Isma?il I terhadap perkembangan Islam di Iran. Untuk melakukan analisis yang lebih mendalam mengenai kebijakan Syah Isma?il I di Iran, penelitian ini menggunakan pendekatan behavioral. Adapun teori yang digunakan adalah teori kebijakan regulatif yang dikemukakan oleh Theodore Lowi, yaitu kebijakan secara paksa (coercive force) yang diterapkan terhadap setiap warga negara. PB - UIN SUNAN KALIJAGA M1 - skripsi TI - KEBIJAKAN KEAGAMAAN SYAH ISMA?IL I PADA MASA DINASTI SHAFAWIYAH DI IRAN (1501-1524 M) AV - restricted ER -